Sebelumnya
BI meyakini, inflasi rendah dan terkendali dapat dicapai pada sasaran 3±1 persen di tahun 2022. Melalui kenaikan kapasitas produksi nasional dengan menggenjot peningkatan efisiensi dan produktivitas, untuk memenuhi kenaikan permintaan agregat dalam perekonomian.
Baca juga : BI: Pemulihan Ekonomi Terus Berjalan
Defisit transaksi berjalan rendah, diprediksi ada di kisaran 1,1-1,9 persen pada 2022. Dengan stabilitas sistem keuangan terjaga, kecukupan modal tinggi, dan likuiditas melimpah.
Baca juga : Jaga Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Di Level 3,50 Persen
Dana Pihak Ketiga dan kredit akan tumbuh 7,0-9,0 persen dan 6,0-8,0 persen pada 2022.
Baca juga : Dorong Pemulihan Ekonomi, Menteri Bintang Ajak Para Intelektual Berpikir Kreatif
"Ekonomi-keuangan digital akan meningkat pesat. Pada tahun 2022, nilai transaksi e-commerce diprakirakan akan mencapai Rp 530 triliun, uang elektronik Rp 337 triliun, dan digital banking lebih dari Rp 48 ribu triliun," tutur Perry optimis. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.