Sebelumnya
BKS mengaku punya jurus jitu untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pesawat saat mudik Lebaran lalu. Antara lain, mengoptimalkan operasional pesawat (dari sehari 5 kali menjadi 8 kali take off landing), memanfaatkan pesawat berbadan lebar untuk penerbangan domestik pada rute-rute gemuk, meningkatkan jam operasional bandara dan pelayanan navigasi udara (hingga 18-24 jam), dan memastikan aspek keselamatan terpenuhi dengan melakukan ramp check pesawat. Termasuk pemeriksaan kesehatan personel penerbangan.
Selain itu, sejumlah stimulus juga diberikan Pemerintah untuk mendukung industri penerbangan. Misalnya, stimulus untuk fasilitas navigasi kalibrasi penerbangan di 44 bandara dan 100 fasilitas navigasi udara, subsidi berupa Public Service Obligation (PSO) kepada 168 bandara, bantuan keuangan lainnya berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) melalui pinjaman dan hibah luar negeri, serta pemberian relaksasi pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Baca juga : Jokowi Ajak Amerika Jaga Perdamaian Dan Stabilitas Di Indo-Pasifik
Menurut BKS, pergerakan penumpang angkutan udara pada mudik tahun ini mencatatkan angka tertinggi selama masa pandemi. Hampir mendekati masa sebelum pandemi.
Tercatat, dari data Traveler 2022, pada masa mudik ada 2,9 juta pergerakan penumpang atau 82 persen dari jumlah pemudik tahun 2019, sebelum pandemi.
Baca juga : Singapura Baru Lebaran Besok
“Ini menunjukkan optimalisasi utilitas armada pesawat telah efektif dilakukan untuk melayani lonjakan penumpang,” katanya.
BKS berharap, tingginya permintaan penumpang saat mudik akan terus berlanjut, sehingga menjadi titik balik kebangkitan industri penerbangan nasional.
Baca juga : Bawa Spirit Kerukunan, PKS Kukar Dukung Pembangunan IKN
“Saya berharap, cerita yang kami sampaikan dalam forum ini dapat bermanfaat bagi sejumlah negara dalam rangka membangkitkan kembali industri penerbangan,” harap BKS. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.