BREAKING NEWS
 

Bersih-bersih BUMN, Erick Dukung Langkah Tegas Kejaksaan Agung

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Rabu, 27 Juli 2022 10:14 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir menyambut positif langkah tegas Kejaksaan Agung (Kejakgung), dalam mengusut berbagai kasus di perusahaan pelat merah.

Termasuk, penetapan empat tersangka penyidikan dugaan korupsi dan penyelewengan dana pembangunan oleh PT Waskita Beton Precast. Juga membuka penyidikan baru terkait dugaan korupsi pengadaan tower transmisi Perusahaan Listrik Negera (PLN) 2016 senilai Rp 2,25 triliun.

"Tentu sejak awal, kami di Kementerian BUMN terus bersinergi dan berkolaborasi dengan Kejakgung. Saya dan Pak Jaksa Agung punya visi yang sama dalam program bersih-bersih BUMN," ujar Erick, Rabu (27/7).

Baca juga : Awasi Potensi Intervensi Praperadilan MHM, Petrus Dukung Langkah KPK

Erick menegaskan, program bersih-bersih BUMN tak sekadar membenahi BUMN dari segi bisnis, tetapi juga dari segi aspek hukum. Untuk yang satu ini, Kementerian BUMN banyak dibantu oleh para penegak hukum, termasuk Kejakgung.

Kementerian BUMN dan Kejakgung telah beberapa kali menyampaikan progress dari sejumlah kasus yang terjadi di BUMN. Misalnya saja, kasus yang membelit BUMN penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Adsense

Menurutnya, pengungkapan sejumlah kasus di BUMN dapat menjadi bukti konkret keseriusan pemerintah, dalam membenahi BUMN.

Baca juga : Erick Bersih-bersih Garuda Pakai Sapu Jaksa Agung

Setiap tindakan yang merugikan negara dan masyarakat, tidak akan ditolerir.

"Sebagai penggerak sepertiga ekonomi Indonesia, BUMN punya peranan vital. Kalau tata kelolanya nggak benar atau dikorupsi, itu yang rugi bukan perusahaan BUMN-nya saja. Tetapi juga masyarakat dan negara," beber Erick.

Dia berharap, kolaborasi antara Kementerian BUMN dan Kejakgung dapat terus meningkat.

Baca juga : DPR Apresiasi Eks Mendag Lutfi Penuhi Panggilan Kejagung

Kementerian BUMN, juga selalu membuka diri untuk bekerja sama dengan banyak pihak, dalam membenahi institusinya.

Kementerian BUMN tidak bisa berdiri sendiri. Perlu dukungan dari banyak pihak, termasuk aparat penegak hukum hingga kementerian teknis lainnya.

"Kita tidak mau, BUMN jadi menara gading, ini eranya kolaborasi. Itulah kenapa, sejak awal kami dan Kejakgung terus berkolaborasi dalam menyelesaikan sejumlah persoalan yang ada di BUMN," tandas Erick. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense