BREAKING NEWS
 

CSIS: Sebaiknya Pemerintah Menyerahkan Harga BBM Ke Mekanisme Pasar

Reporter : BHAYU AJI PRIHARTANTO
Editor : OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Senin, 19 September 2022 16:23 WIB
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kenaikan harga BBM terjadi lantaran pemerintah mengalihkan subsidi ke pos lain. Pasalnya subsidi BBM justru banyak dinikmati justru oleh orang mampu.

Direktur Eksekutif CSIS Yose Rizal Damuri menilai pemerintah sebaiknya menyerahkan harga BBM ke mekanisme pasar. Hal ini telah banyak diterapkan di negara lain.

Baca juga : Rakyat Kangen Megawati Tangisi Kenaikan Harga BBM

"Pemerintah harus berani menerapkan BBM diserahkan ke harga pasar, jangan diatur kemudian disubsidi," kata Rizal di diskusi Jakarta Journalist Center, dengan tema "Subsidi Tepat Sasaran: Rakyat Senang, APBN Aman", Senin (19/9).

Adsense

Di negara lain, kata Rizal, justru tren harga BBM saat ini telah turun. Hal ini karena negara lain mayoritas telah menyerahkan harga BBM ke mekanisme pasar.

Baca juga : Puan: Satgas Perlindungan Data Harus Bisa Selesaikan Semua Kebocoran Data

"Di Malaysia harga BBM Ron 95 saat ini Rp 16 ribu. Itu saja mereka mengunakan cukai Rp 2.500, harganya jika tanpa subsidi Rp13.500. Dulu memang sempat hampir Rp 20 ribu saat harga BBM tengah tinggi-tingginya," jelasnya.

Dengan menyerahkan ke mekanisme pasar, lanjut Rizal, subsidi BBM dapat dislokasikan ke tempat lain, seperti sektor transportasi umum. Sehingga masyarakat diharapkan dapat beralih menggunakan transportasi umum.

Baca juga : Kemenperin: Kenaikan Harga BBM Jadi Momentum Beralih Ke Mobil Listrik

"Jadi saat harga BBM naik, orang beralih ke kendaraan umum yang disubsidi, atau mengurangi konsumsi BBM. Subsidi ini nantinya dapat dialihkan ke berbagai bentuk," ucapnya.

Dalam diskusi ini turut hadir staf khusus Menkeu, Yustinus Prastowo dan Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense