Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemenperin: Kenaikan Harga BBM Jadi Momentum Beralih Ke Mobil Listrik

Kamis, 15 September 2022 11:54 WIB
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian,  Taufiek Bawazier memberikan sambutan mewakili Menteri Perindustrian pada pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya 2022, Rabu (14/9). (Foto: Ist)
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier memberikan sambutan mewakili Menteri Perindustrian pada pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya 2022, Rabu (14/9). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kenaikan harga BBM menjadi momentum masyarakat untuk beralih ke kendaraan rendah emisi.

“Meningkatnya minat masyarakat ke kendaraan rendah emisi juga dapat mengurangi konsumsi BBM dan melakukan diversifikasi energi. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan Indonesia akan harga minyak global,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier mewakili Menteri Perindustrian pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya 2022, Rabu (14/9).

Taufiek mengemukakan, pihaknya memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan GIIAS yang memberikan informasi dan edukasi kepada para pengunjung tentang keunggulan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

“Pada penyelenggaraan GIIAS 29th di ICE BSD beberapa waktu lalu, terdapat tren kenaikan yang cukup signifikan dari masyarakat yang tertarik untuk memiliki kendaraan teknologi elektrifikasi (xEV), baik kendaraan berjenis hybridsampai dengan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB),” papar Taufiek.

Baca juga : Partai Buruh Ikut Senang

Besarnya animo masyarakat tersebut dapat terlihat dari terjualnya 1.594 unit kendaraan xEV dengan rincian 1.274 unit BEV/ KBLBB dan 320 unit kendaraan hybrid. Penjualan ini jauh lebih besar daripada penjualan EV selama satu tahun periode di tahun 2021.

Kemenperin juga memberikan apresiasi pada gelaran GIIAS ke-29 yang tercatat dihadiri hingga 385 ribu pengunjung dengan jumlah transaksi sebesar Rp 11,74 triliun untuk pembelian sebanyak 26.658 unit kendaraan. Capaian ini merupakan rekor tertinggi sepanjang terselenggaranya GIIAS.

“Pameran GIIAS secara langsung akan menjadi pengungkit faktor produktivitas sekaligus sebagai bukti bahwa industri otomotif yang dijadikan sebagai sektor andalan, dapat memberikan sumbangsih nyata bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia,” tegas Taufiek.

Menurutnya, industri otomotif menjadi kontributor utama terhadap sektor industri alat angkutan. Saat ini, telah memiliki total 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat. “Industri kendaraan bermotor roda empat memiliki total investasi sebesar Rp 139,37 triliun, dan kapasitas produksi sebanyak 2,35 juta unit per tahun,” sebut Taufiek.

Baca juga : Moeldoko Pastikan, Pemerintahan Jokowi-Maruf Tidak Anti Kritik

Industri otomotif ini menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai pasok otomotif dari tier-1 sampai tier-3. Sektor ini juga mampu memberikan devisa yang signifikan melalui capaian ekspornya.

“Kinerja ekspor industri otomotif Indonesia sampai Juli 2022 mencapai 238 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar USD2,95 miliar, kemudian ekspor 60 ribu set kendaraan CKD dengan nilai sebesar 71,159 juta dolar AS, dan ekspor 10,27 juta pieces komponen dengan nilai 1,18 miliar dolar AS,” imbuhnya.

Taufiek berharap, penyelenggaraan GIIAS Surabaya 2022 ini dapat mendorong tercapainya green mobility dalam industri otomotif Indonesia. “Green mobility menjadi titik berat manufaktur untuk menghasilkan kendaraan yang ramah lingkungan dengan berbagai kemajuan teknologi, sehingga sektor otomotif dapat mendukung target carbon neutral di tahun 2060,” tuturnya.

Semenatara itu, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi menyampaikan, pihaknya memiliki misi untuk menunjukkan kinerja gemilang dari industri otomotif Indonesia, sekaligus menjadi dorongan untuk pertumbuhannya.

Baca juga : Ini Jurus Kemenperin Kerek Kualitas SDM Industri

“Gaikindo mencatat kenaikan yang signifikan pada penyelenggaraan GIIAS 2022, yaitu berhasil meningkat sebanyak lebih dari 30 persen, baik secara unit maupun rupiahnya,” ujar Nangoi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.