BREAKING NEWS
 

Masih Lebih Efisien Ketimbang Ditunda

Proyek Kereta Cepat Harus Terus Berjalan

Reporter : IRMA YULIA
Editor : FIRSTY HESTYARINI
Senin, 24 Oktober 2022 07:30 WIB
Foto udara pembangunan depo dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (1/10/2022). PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat progres pembangunan dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah mencapai 86 persen. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom).

RM.id  Rakyat Merdeka - Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) harus terus berjalan mesti biaya investasinya membengkak. Sebab, langkah itu masih lebih efisien daripada menunda pembangunannya.

Proyek KCJB diperkirakan mengalami pembengkakan biaya atau cost overrun hingga Rp 1,176 miliar dolar Amerika Serikat (AS), setara Rp 16,8 triliun.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menjadi salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara), yang mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2023 sebesar Rp 4,1 triliun.

“PMN itu untuk menyelesaikan proyek KCJB. Tapi sebaiknya harus tahu dulu di mana masalah penyebab cost overrun,” saran Tauhid kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Mantap, Benzema Didapuk Jadi Pesepakbola Terbaik Sejagat

Menurutnya, proyek kereta cepat tersebut harus terus berjalan. Jangan mengabulkan aspirasi agar proyek itu ditunda dulu. Apalagi, proyek hampir rampung.

Dia menilai, saat ini yang paling memungkinkan untuk dilakukan Pemerintah maupun konsorsium, adalah mengambil langkah untuk meminimalisir penambahan utang akibat terjadinya pembengkakan biaya.

“Sebagian pembiayaan ini kan dalam bentuk utang. Utang korporasi bunganya besar. Jadi, harus ada upaya lain yang dilakukan, tidak hanya efisiensi,” sambungnya.

Menteri BUMN Erick Thohir meyakinkan, meski ada cost overrun, namun nilai proyek kereta cepat terhitung masih lebih murah dibangun saat ini.

Baca juga : Bos KAI Kawal Ketat Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

“Kalau dihitung total tetap masih lebih murah jika dibangun hari ini. Karena harga baja naiknya luar biasa. Yang lain (harga material pembangunan) juga naik,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (19/10).

Erick tidak merinci nominal atau pinjaman yang diperlukan untuk menutupi nilai pembengkakan biaya proyek KCJB.

Mantan bos Inter Milan ini bilang, Pemerintah Indonesia dan China akan bersama-sama memenuhi cost structure tersebut.

“Pembangunan kereta cepat sudah berjalan, (harus) dimaksimalkan. Toh, bagaimana kita bisa menghemat BBM (Bahan Bakar Minyak), Jakarta Bandung itu berjam-jam, sekarang hanya 36 menit,” katanya.

Baca juga : Proyek KA Cepat Molor Karena Masalah Tanah

Sebagai informasi, 25 persen dari total cost overrun yang terjadi pada proyek KCJB berasal dari konsorsium Indonesia. Yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co. Ltd.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense