BREAKING NEWS
 

Hadiri Konferensi IFS 2022 Di Bali

Bos OJK Ajak Kerja Sama Antar Negara Hadapi Tantangan Ekonomi

Reporter : DWI ILHAMI
Editor : ADITYA NUGROHO
Jumat, 4 November 2022 21:19 WIB
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya pada Konferensi IFS ke-23 di Bali, Kamis (3/11 ). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang merupakan anggota Integrated Financial Supervisors (IFS) menekankan pentingnya kerja sama antar negara untuk dapat menghadapi tantangan sektor keuangan saat ini dan masa depan.

OJK juga  sebagai otoritas yang memiliki tugas mengawasi lembaga jasa keuangan terus memastikan sektor keuangan pulih dengan tetap menjaga stabilitas sistem keuangan. Hal tersebut seiring dengan perkembangan pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19 yang berjalan dengan baik.

IFS beranggotakan 18 regulator dari 17 negara anggota dan dibentuk sebagai wadah pertemuan informal para pengawas sektor jasa keuangan. OJK telah bergabung sebagai anggota IFS sejak tahun 2019.

Baca juga : Bahlil Ajak Inggris Kolaborasi Tingkatkan Hubungan Ekonomi

“Saya dapat melihat bahwa Konferensi IFS ini bisa menjadi lebih dari sekadar pertemuan tahunan untuk bertukar pandangan, tetapi juga dapat memperkuat kolaborasi kita dengan mengeksplorasi inisiatif kerjasama di masa depan antara pengawas keuangan,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya pada Konferensi IFS ke-23 di Bali, Kamis (3/11 ).

Adsense

Ia melanjutkan, konferensi ini digelar untuk mengeksplorasi upaya negara-negara anggota menghadapi tantangan dan tren saat ini yang telah mengubah lanskap ekonomi dan keuangan. Selain itu, negara-negara juga perlu mengembangkan pendekatan, yang sesuai terhadap perkembangan inovasi keuangan digital karena kemajuan teknologi telah berkembang cepat seiring adanya pandemi Covid-19 yang memaksa kita untuk bertransaksi secara digital.

“Inovasi baru banyak bersifat global, ini juga menimbulkan tantangan lain dalam hal melindungi kepentingan konsumen, untuk itu kerja sama yang erat antar yurisdiksi penting untuk mengawasi layanan multinasional (cross border),” kata Mahendra.

Baca juga : Peringati HSN 2022, Gus Halim Ajak Santri Terus Tingkatkan Kualitas

Konferensi yang bertema Entering A New Chapter of Economic and Financial Landscape ini dihadiri oleh tujuh negara anggota yang berasal dari Australia, Denmark, Islandia, Jepang, Korea, Singapura, dan Indonesia secara fisik dan tujuh negara anggota lainnya yang berasal dari Austria, Jerman, Hungaria, Irlandia, Norwegia dan Inggris.

Terdapat empat topik utama yang dibahas lebih lanjut dalam konferensi kali ini yaitu Navigating Headwinds in the Financial Sector, Consumer Protection amidst Financial Innovations, Crypto-asset risks to Financial Institutions, dan Sustainable Financing: Revisit.

Di sela konferensi IFS, Mahendra juga menerima courtesy call Chair Financial Supervisory Committee, Central Bank of Iceland dan Deputy Director General of the Policy and Markets, Japan Financial Services Agency (FSA) serta melakukan pertemuan bilateral dengan Senior Deputy Governor Korea Financial Supervisory Service (FSS).

Baca juga : Peringati HSN, Gus Halim Ajak Santri Terus Gerakkan Ekonomi Desa

OJK akan terus berupaya menjaga keseimbangan antara inovasi digital dan potensi risikonya dengan mempererat kerja sama antar yurisdiksi untuk menghadapi tantangan ekonomi global. “OJK juga berkomitmen untuk bertransisi menuju ekonomi rendah karbon dengan tetap bersikap realistis dalam mengimplementasikan rencana dan target transisi,” ungkapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense