Dark/Light Mode

Tandatangani Kerja Sama Investasi

Bahlil Ajak Inggris Kolaborasi Tingkatkan Hubungan Ekonomi

Jumat, 28 Oktober 2022 23:24 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kanan) dan Menteri Investasi Inggris Lord Dominic Johnson menandatangani MoU kerja sama investasi, di Kantor Sekretaris Negara di London, Inggris, Kamis sore (27/10). (Foto: Instagram/bahlillahadalia)
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kanan) dan Menteri Investasi Inggris Lord Dominic Johnson menandatangani MoU kerja sama investasi, di Kantor Sekretaris Negara di London, Inggris, Kamis sore (27/10). (Foto: Instagram/bahlillahadalia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan kerja sama investasi dengan Departemen Perdagangan Internasional Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara yang diwakili Kantor Urusan Investasi. Kerja sama tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani langsung Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Menteri Investasi Inggris Lord Dominic Johnson, di Kantor Sekretaris Negara di London, Inggris, Kamis sore (27/10), waktu setempat.

Bahlil mengungkapkan apresiasi setinggi-tingginya atas terjalinnya kerja sama investasi Inggris dengan Indonesia. Menurutnya, ini merupakan sebuah proses bersejarah dalam rangka membangun hubungan kerja sama investasi kedua negara. Bahlil mengajak Pemerintah Inggris untuk berkolaborasi dengan memanfaatkan kelebihan dari masing-masing negara.

“Kami memiliki sumber daya alam yang melimpah dan Inggris mempunyai teknologi, modal, dan pasar yang cukup. Ini adalah langkah awal yang baik. Saya berpikir bahwa hubungan kedua negara ini harus kita tingkatkan dalam perspektif ekonomi dan khususnya investasi,” ucap Bahlil, seperti keterangan yang diterima RM.id, Jumat (28/10).

Baca juga : Bambang Ajak Pengusaha Jepang Kolaborasi Bangun IKN Berkonsep Hijau

Dalam kesempatan itu, Bahlil juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia sedang merumuskan regulasi mengenai pasar karbon dan harga karbon. Dengan potensi yang cukup besar, Bahlil menjamin hal ini dapat menjadi peluang besar yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

Sementara, Lord Dominic Johnson berpendapat pentingnya optimalisasi dan realisasi peluang sehingga kerja sama dapat terwujud dengan konkret antar kedua negara. Johnson mengungkapkan, hubungan perdagangan antara Indonesia dengan Inggris masih terlalu kecil. Di satu sisi, Inggris banyak membutuhkan sumber daya alam dari Indonesia dan di sisi lain Indonesia memerlukan investasi dari Inggris.

“Harapan saya, kita harus meningkatkan hubungan ekonomi dan dagang antara Indonesia dan Inggris. Tentunya kami harap ke depan juga dapat menjalin kerja sama yang lebih menguntungkan dan saling membutuhkan satu sama lain,” ujar Johnson.

Baca juga : KFC Indonesia Rayakan 43 tahun Melalui #KFCBucketive

Terkait isu perdagangan karbon, Johnson menyatakan, Inggris akan dengan senang hati menjajaki peluang bagi kedua negara terkait. Hal ini akan didiskusikan lebih lanjut olehnya saat melakukan kunjungan ke Indonesia pada kegiatan B20 di Bali, November mendatang.

Ruang lingkup kerja sama ini mencakup pertukaran informasi terkait kebijakan, regulasi, prosedur, insentif, permasalahan, dan peluang-peluang potensial mengenai investasi dari masing-masing pihak; mempromosikan dan memfasilitasi masuknya investasi di kedua negara (inward dan outward investment) terutama di sektor-sektor prioritas, dan membantu investor potensial dengan menyediakan layanan menyeluruh (end-to-end); melakukan kerja sama dalam penyelenggaraan pertemuan bisnis; serta mengoptimalkan posisi Inggris sebagai pusat (hub) bagi Indonesia untuk menjajaki pasar di negara-negara Persemakmuran, Eropa, dan Amerika.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi periode Januari-September 2022 mencapai Rp 892,4 triliun atau 74,4 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 1.200 triliun. Pada periode ini, Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi Inggris di Indonesia berada pada peringkat ke-10 dengan total sebesar 507,7 juta dolar AS atas setara Rp 7,9 triliun.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.