BREAKING NEWS
 

Dexa Group Upayakan Ketahanan dan Kemandirian Industri Farmasi

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Jumat, 4 November 2022 23:20 WIB
Pameran Hari Kesehatan Nasional, di Jakarta, Jumat (4/11). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dinamika industri yang terjadi akibat kondisi pandemi, krisis keuangan global, dan tingginya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah, membuat industri farmasi terus mengupayakan ketahanan kesehatan dan kemandirian. Tiga upaya strategis untuk ketahanan dan kemandirian farmasi diberikan Dexa Group atas dukungan dari Pemerintah.

“Kita harus sama-sama membangun ketahanan dan kemandirian di dalam negeri, yang bikin goyang adalah ketergantungan produk impor. Kalau nilai tukar dolar AS naik, biaya produksi langsung tinggi. Ini inisiatif yang bagus atas instruksi dari Presiden Joko Widodo, yang ditindaklanjuti Kementerian Kesehatan dan Badan POM,” kata Pimpinan PT Dexa Medica V Hery Sutanto, di sela-sela Pameran Hari Kesehatan Nasional, di Jakarta, Jumat (4/11).

Ada tiga upaya strategis Dexa Group dalam ketahanan dan kemandirian farmasi Indonesia. Pertama, kemandirian dalam Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) atau kemandirian dalam obat-obat herbal yang modern. Kedua, melalui sister company Dexa yaitu Ferron Par Pharmaceuticals juga memproduksi bahan baku sintesa kimia Omeprazole dan Esomeprazole. Ketiga, menggunakan Obat Generik Berlogo (OGB) yang bahan bakunya lokal dari Kimia Farma Sungwun Parmacopia.

Baca juga : Kompak Sesuaikan Tarif Layanan Bisnis, Pakar: Hal Lumrah Di Industri E-Commerce

“Ini perlu kita dukung program Pemerintah. Kita membeli (bahan baku obat dalam negeri) untuk kita pasarkan,” jelas V Hery.

Director of Research and Business Development Dexa Group Prof. Raymond Tjandrawinata dalam Talkshow bertajuk “Menuju Kejayaan Obat Modern Asli Indonesia” menyampaikan, Dexa Group telah memproduksi obat modern asli Indonesia ber-TKDN tinggi. Karena mulai dari bahan baku, produsen bahan baku, peneliti dan proses penelitian, pengembangan, hingga distribusinya berasal dari Indonesia.

Adsense

Saat ini, Dexa Group telah memproduksi 63 persen produk OMAI Fitofarmaka dari 57 item Fitofarmaka yang terdaftar dalam Nomor Izin Edar (NIE) BPOM. Sementara Obat Herbal Terstandar (OHT) yang diproduksi Dexa Group mencapai 26 persen dari 125 NIE Badan POM.

Baca juga : Ditjen Bina Marga Fokus Tingkatkan Layanan Informasi Publik

“Kami mengapresiasi dukungan dan langkah yang telah diambil Pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan, BPOM, dan Kementerian Perindustrian untuk pengembangan OMAI melalui sejumlah kebijakan. Termasuk Formularium Fitofarmaka yang telah diluncurkan, penggunaan produk dalam negeri melalui e-katalog, pembangunan fasilitas riset dan infrastruktur industri hingga kemudahan percepatan perizinan. Ini sebagai wujud nyata keseriusan Pemerintah dan pelaku industri dalam mendorong pemanfaatan OMAI,” kata Prof Raymond.

Dia melanjutkan, seharusnya masyarakat tidak ragu untuk memilih OMAI. Sebab, seluruh produk OMAI yang diproduksi Dexa Medica memiliki evidence based medicine.

“Kebanyakan Fitofarmaka diresepkan oleh para dokter melalui Formularium Fitofarmaka dari Kemenkes. Dexa Medica punya evidence-based medicine, walaupun herbal tapi diproses secara modern, sehingga dokter percaya bagaimana cara kerjanya. Kita melakukan uji klinis dan terpercaya bahwa obat ini punya khasiat yang baik sekali,” katanya.

Baca juga : Jokowi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional Kepada 5 Tokoh, Ini Daftarnya

Produk Fitofarmaka Dexa Group yang juga telah terdaftar di Formularium Fitofarmaka yakni Stimuno (imunomodulator), Inlacin (antidiabetes), Redacid, (mengatasi tukak lambung) dan Disolf (pelancar sirkulasi darah). Karena produk OMAI Fitofarmaka ini, Dexa Medica meraih penghargaan dari Kemenkes sebagai Produsen Fitofarmaka Terbanyak di acara Hari Kesehatan Nasional 2022.

Dalam kesempatan pembukaan Hari Kesehatan Nasional 2022 yang berlangsung sehari sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengunjungi booth Dexa Group yang disambut Pimpinan Dexa Group Ferry Soetikno. Dalam kunjungan tersebut, para menteri melihat komitmen dan upaya kemandirian industri farmasi Dexa Group. "Dexa Group berkomitmen untuk memproduksi dan mengembangkan produk farmasi ber-TKDN tinggi demi mendorong kemandirian bahan baku obat, produk farmasi dan alat kesehatan," ujar Ferry.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense