Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Varian XBB Picu Lonjakan Kasus Positif Dan Kematian Covid-19 Di Jakarta

Minggu, 30 Oktober 2022 20:35 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Foto: Ist)
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus positif dan kematian akibat Covid-19 di Jakarta mengalami kenaikan. Kondisi tersebut disebabkan munculnya Varian XBB. Varian baru ini merupakan hybrid atau percampuran antara BA.2.7.5 dan BA2.10.1. 

Per 30 Oktober 2022, positivity rate naik 4 persen dari minggu sebelumnya. Kasus positif naik 38 persen dari minggu sebelumnya dan kematian naik 56 persen dari minggu sebelumnya. 

“CFR (Case Fatality Rate) pun naik menjadi 0,21 persen, menandakan missing cases di lapangan tinggi. CFR sama seperti pertengahan Juli 2022 saat puncak kematian Omicron BA.2. CFR akan baik jika dapat ditekan kurang dari 0,1 persen atau maksimal 1 kematian per 1000 kasus positif,” kata Sekretaris Dokter Alumni Smandel
dr Ngabila Salama, Minggu (30/10).

Baca juga : Keseriusan Ganjar Pranowo Awasi Dan Cegah Penyakit Gagal Ginjal Akut Di Jawa Tengah

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta ini menyebut, sudah ditemukan 5 kasus Varian XBB dan naik proporsi genomiknya dari 1,4 persen menjadi 7 persen dalam waktu 1 minggu. Sedangkan Varian BA.2.7.5 sudah ditemukan 17 kasus. 

Ngabila bilang, Varian XBB ini menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara. Selain itu, pada varian ini, ada tren kenaikan kasus pada balita dan anak 6-18 tahun tetapi proporsi kasus positif pada anak tidak naik. Karena itu, lanjut dia, surveilans whole genome sequencing (WGS) perlu ditingkatkan terus terutama kasus berat dan meninggal di rumah sakit dan secara random kasus positif pada masyarakat.


Dia pun mengimbau warga untuk cegah sakit dengan memakai masker, menjaga ventilasi, menjaga imunitas baik dengan pola hidup sehat cerdik setiap hari, istirahat cukup, kelola stres. “Cegah keparahan, meninggal, dan long Covid dengan vaksinasi. Penyakit airborne, droplet, dan menular lainnya tidak hanya Covid-19 tapi banyak yang harus dicegah. Seperti, influenza, campak, rubella, difteri, TBC, flu Singapura, DBD, leptospirosis, diare, hepatitis, dan lain-lain,” ujarnya. 

Baca juga : Menkes: Jangan Terlena, Waspada Lonjakan Kasus Covid Di Awal 2023

Diungkap Ngabila, kasus meninggal semua dengan komorbid berat dan usia diatas 40 tahun. Karena itu, deteksi dini dan kontrol komorbid penyakit kronis sangat penting untuk mencegah kematian. Terlebih dengan kondisi pancaroba dan cuaca yang kurang baik membuat kondisi imunitas manusia terganggu dan memudahkan semua kuman untuk masuk ke dalam tubuh.

“Untuk meningkatkan imunitas dianjurkan pola hidup sehat dilakukan, sebaiknya juga vaksinasi influenza mandiri terutama untuk anak, lansia, tenaga kesehatan,” saran dia.

Dia pun menyarankan, para lansia untuk booster dosis keempat sesudah 3 bulan darr dosis ketiga dan pada usia 40-59 tahun sesudah 6 bulan dari dosis ketiga. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.