BREAKING NEWS
 

UMKM Binaan Pertamina Disarankan Selektif Pilih Negara Tujuan Ekspor

Reporter & Editor :
FAZRY
Rabu, 14 Desember 2022 19:51 WIB

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mitra binaan PT Pertamina (Persero) harus memiliki strategi khusus untuk menembus pasar global.

Selain meningkatkan daya saing produknya, pada tahap awal UMKM disarankan selektif memilih negara-negara di Timur Tengah, Amerika Utara, Afrika atau Asia Tenggara (ASEAN) ketimbang negara yang sudah maju sebagai negara tujuan ekspor.

“Jangan membidik negara-negara maju dulu karena mereka biasanya menetapkan persyaratan ketat dan sertifikasi yang dimiliki UMKM harus komplet sehingga comply dengan persyaratan mereka. UMKM keburu kehabisan tenaga sebelum mampu menembus pasar ekspor,” kata Edy Priyanto Utomo, dari Pusat Pengembangan Ekspor Indonesia (PPEI) Kementerian Perdagangan, dalam seminar nasional Menjawab Teka-Teki UMKM Tembus Pasar Global, di Jakarta, baru-baru ini.

Edy, yang juga merupakan penyusun Modul Go Global, mengungkapkan banyak UMKM yang melakukan kesalahan sebelum mengembangkan bisnisnya keluar negeri. Kesalahan umum eksportir adalah memproduksi atau menjual barang yang tidak disukai konsumen.

Baca juga : Kuasa Hukum LCW Sebut Kliennya Tak Pernah Usulkan Revisi Persetujuan Ekspor CPO

Selain itu, eksportir tidak memiliki negara tujuan ekspor yang tepat dan tidak melakukan riset pasar.

“Kesalahan tidak melakukan riset pasar mengakibatkan UMKM tidak mengetahui kompetitornya. UMKM jangan harap ekspor akan mendatangkan keuntungan. Buyer di mana pun akan membandingkan seller. Pembeli menginginan kualitas baik namun harganya kompetitif,” ungkapnya.

Kesalahan lain yang dilakukan UMKM adalah tidak mau berinvestasi di pengembangan sumber daya manusia dan tidak membangun jaringan dan agen yang tepat.

Padahal, ungkap Edy, di luar negeri terdapat pejabat Atase Perdagangan dan Indonesia Trade and Promotion Center (ITCP).

Baca juga : Midea Donasikan Ratusan Perangkat Elektronik Bagi Korban Gempa Cianjur

“UMKM yang telah berbadan hukum dan memiliki persyaratan-persyaratan bisa melakukan registrasi di https://inaexport.id// karena kalau ada inquiry dari buyer luar negeri masuk lewat website tersebut. UMKM yang terseleksi dapat memasarkan produknya di sana,” tutur dia.

Menurut Edi, UMKM perlu terus didorong untuk go global karena kontribusi baru sebesar 14 persen terhadap total ekspor Indonesia.

Mereka masih tertinggal jauh dari negara Asia lainnya meskipun memiliki potensi yang sangat besar dari sisi jumlah maupun produk atau karya yang dihasilkannya.

“Untuk menembus pasar global dibutuhkan standar produk sesuai dengan regulasi dari pemerintah. Jika produk UMKM tidak memiliki standar wajib otomatis tidak dapat melewati bea cukai. Misalnya keterangan kandungan produk yang memerlukan uji lab dan tambahan surat keterangan bawa produk yang dikirim bukan merupakan illegal logging apabila produk yang dikirim berupa kayu,“ katanya.

Baca juga : Ini 28 Pemain Yang Disiapkan Untuk Piala AFF 2022

Dalam webinar dalam rangka menyemarakan HUT Pertamina ke-65 tersebut hadir Staff Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga dan VP CSR & SMEPP Pertamina Fajriyah Usman.

Juga hadir dua mitra binaan Pertamina yakni Tinar Meinati Kusumadewi sebagai pemilik usaha Songgajah dan Ro’isul Feliati yang memiliki usaha Bantal Moker.

Acara dihadiri lebih dari 500 UMKM dari 30 Rumah BUMN (RB) dan dilaksanakan secara online serta offline di mana sebagian UMKM berkumpul di masing-masing kantor RB.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense