RM.id Rakyat Merdeka - Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) memastikan bakal menghentikan kegiatan impor beras pada bulan depan. Sebab, pertanian padi sudah memasuki musim panen raya pada Maret.
Adapun beras impor sebanyak 300 ribu ton yang akan masuk pada Februari merupakan impor tahap kedua dalam rangka memenuhi target 500 ribu ton beras.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo menjelaskan, setelah semua panen raya, tidak akan ada lagi impor beras.
Baca juga : Senayan: Stop Impor Beras
“Kami akan stop (impor). Total 500 ribu ton hanya bridging sampai panen raya, yang menurut BPS (Badan Pusat Statistik) pada Februari akhir,” kata Arief saat melakukan pemantauan Gudang Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten, Jumat (13/1).
Sebagai informasi, tahap kedua impor beras sebanyak 300 ribu ton tersebut didatangkan dari Vietnam, Thailand, Pakistan, dan Myanmar.
Arief merinci, total beras impor sebanyak 500 ribu ton dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama mengimpor sebanyak 200 ribu ton, dan kedua sebanyak 300 ribu ton.
Baca juga : Jelang Akhir Pekan, Rupiah Belum Bertenaga
Sementara beras impor tahap pertama sebanyak 200 ribu ton yang awalnya ditargetkan rampung masuk pada Desember lalu, saat ini baru masuk 120 ribu ton karena kendala cuaca. “Dalam satu dua minggu ini akan genap 200 ribu, tetapi paralel,” terangnya.
Untuk itu Bapanas segera menggelontorkan beras Bulog hingga panen raya tiba, dalam upaya menstabilkan harga beras di tingkat konsumen.
“Sekarang waktunya kami mengeluarkan beras Bulog melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Presiden memonitor dan memerintahkan langsung Badan Pangan Nasional, Kemendag (Kementerian Perdagangan), dan Bulog untuk stabilisasi sampai dengan panen raya,” kata Arief.
Baca juga : Tugas Berat Di Depan Mata
Ia melanjutkan, penyaluran beras medium melalui program KPSH tersebut bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Bulog yang berasal dari pembelian langsung. Baik yang dibeli dengan menggunakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), harga fleksibilitas, pengalihan stok komersial, maupun pengadaan dari luar atas penugasan Pemerintah.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.