RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah memastikan mulai tahun 2025 tidak akan lagi mengimpor kereta bekas. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI/KAI Commuter) telah menyiapkan anggaran Rp 4 triliun untuk membeli kereta buatan PT Industri Kereta Api (INKA).
Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengungkapkan, penggunaan sarana KRL bekas sudah dilakukan selama 23 tahun.
Selama itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bersama PT KCI belum pernah membeli atau investasi sarana KRL yang baru untuk satu rangkaian sekalipun.
Meskipun ada sarana KRL baru buatan INKA berupa kereta pinjaman (loan) dari KFW (Jerman), yang dibeli negara melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Saat ini, kereta tersebut dioperasikan KCI untuk KRL di lintas Yogyakarta-Solo. Diakui Djoko, biayamemproduksi sendiri sarana perkeretaapian, mahal.
Baca juga : Hakimi Geruduk Bos FIFA Di Lorong Stadion
“Tapi mahal di awal, kemudian lebih murah perawatannya. Dan, akhirnya akan membuat bangsa sendiri bisa mandiri,” kata Djoko kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Karena itu, ia berharap, ke depan dibuat suatu skema yang bisa mendukung kemajuan produksi dalam negeri. Misalnya KCI butuh 10 rangkaian per tahun. Maka pembeliannya bisa delapan KRL bekas. Sedangkan sisanya, diberikan porsi kepada INKA untuk membuat dua rangkaian baru. Strategi pembagian ini penting karena proses produksi sendiri membutuhkan waktu tak sedikit.
Dengan program seperti itu, kata dia, INKA akan memperoleh order produksi sarana KRL baru setiap tahun. Sehingga kebutuhan operasi sarana KRL oleh PT KCI dapat terpenuhi.
“Dengan produksi rutin sarana KRL setiap tahun, maka diharapkan kualitas produk PT INKA juga semakin baik,” harap Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini.
Baca juga : Pameran Warisan 2022, Hadirkan Produk Wastra Terbaik Indonesia
Sebelumnya, Wakil Menteri (Wamen) BUMNII Kartika Wirjoatmodjo memastikan, PT KAI dan anak usahanya tidak akan lagi bergantung pada impor KA bekas dari Jepang, mulai tahun 2025.
Sebab, sudah ada kereta buatan dalam negeri produksi INKA. Saat ini, INKA sedang meningkatkan kapasitas dan kualitas produksinya guna memenuhi kebutuhan.
“Kami pastikan, di tahun 2025 mulai masuk kereta buatan INKA. Tantangannya, memang selama beberapa tahun ini INKA berusaha meningkatkan kualitas dan kapasitasnya,” ucap Tiko, sapaannya, di Pabrik PT INKA di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (9/3).
Sembari menunggu tahun 2025, imbuh Tiko, tetap diperlukan impor kereta dari Jepang. Jumlahnya akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca juga : PKS Minta Prokes Di Sekolah Diperketat
“Ke depan kita tidak lagi bergantung pada kereta impor,” tegas mantan bos Bank Mandiri ini.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.