Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Demi Ketahanan Pangan, Syngenta Dukung Masa Depan Pertanian Berkelanjutan

Selasa, 14 Maret 2023 22:09 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Menghasilkan pangan sampai ke meja makan merupakan proses kompleks yang harus dijalani para petani. Sebagai pekerja yang tangguh di sektor pertanian, petani harus didukung untuk membentuk masa depan pertanian yang maju.

Pemerintah dan pihak swasta masing-masing memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu petani mengatasi berbagai persoalan besar demi masa depan pertanian yang maju.

Hadir sejak tahun 1960-an di Indonesia, Syngenta sebagai sektor swasta telah berkontribusi dan mendukung tercapainya ketahanan pangan di Indonesia.

Dukungan tersebut berupa menghadirkan inovasi teknologi perlindungan tanaman dan benih jagung untuk membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman demi memenuhi kebutuhan nasional dan juga pasar ekspor. Contohnya, pada tanaman padi.

Saat ini rata-rata produktivitasnya adalah 5,3 ton per hektare. Jika produktivitas dapat ditingkatkan 10 persen saja maka hasil per hektare dapat mencapai 5,8 ton yang dapat berkontribusi terhadap PDB sebesar 1,5 miliar dolar AS.

Baca juga : Cegah Kecelakaan Lalin, Jasa Raharja Gandeng Universitas Brawijaya

"Hal ini dimungkinkan terjadi karena adanya penerapan praktik pertanian yang baik serta manajemen pengendalian hama dan penyakit yang tepat," ujar Presiden Direktur Syngenta Indonesia, Kazim Hasnain, di Stasiun Riset dan Pengembangan Perlindungan Tanaman Syngenta yang berada di Cikampek, Jawa Barat, Selasa (14/3).

Pada akhir tahun 2022, Syngenta telah meluncurkan sebuah ekosistem pertanian baru yang bernama Centrigo. Ekosistem ini bertujuan membantu meningkatkan keuntungan petani melalui pendekatan model bisnis dari hulu ke hilir.

"Ekosistem pertanian baru ini adalah bukti upaya Syngenta untuk mengawali perubahan pertanian yang lebih maju di Indonesia," tutur Seed Business Head Syngenta Indonesia Fauzi Tubat.

Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia termasuk dalam 10 besar negara penghasil jagung terbesar di dunia.

Selain sebagai bahan pangan, permintaan jagung sebagai pakan ternak juga terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini Syngenta adalah pemimpin terdepan dalam pasar jagung di Indonesia.

Baca juga : Pulihkan Ekonomi Korban Kebakaran Plumpang, Relawan Sandi Uno Beri Bantuan

Hal ini sangat mendukung tujuan besar pemerintah, yaitu pencapaian swasembada jagung yang berkelanjutan. Inovasi pertanian dari hulu ke hilir menjadi salah satu kunci dalam mencapai keunggulan pasar dan peningkatan keuntungan bagi petani.

"Misalnya di hulu, peran riset dan pengembangan jagung Syngenta membantu akselerasi seleksi benih jagung," tuturnya.

Dengan menggunakan teknologi pemuliaan yang lebih maju waktu yang dibutuhkan untuk menghadirkan satu varietas benih hibrida yang baru menjadi lebih singkat, dari yang sebelumnya enam sampai delapan tahun, menjadi tiga sampai empat tahun saja.

Di bagian hilir, Syngenta melakukan inovasi digitalisasi untuk menjangkau sekitar tujuh juta petani jagung di Indonesia.

PeTani Apps adalah aplikasi yang dikembangkan Syngenta untuk memberi akses satu pintu bagi petani jagung untuk memperoleh semua informasi terkait budidaya jagung.

Baca juga : Tingkatkan Layanan Kesehatan, LaNyalla Dukung Pendirian Fakultas Kedokteran di Jatim

Termasuk, solusi agronomi, prakiraan cuaca, jadwal tanam, rekomendasi produk, perhitungan keuntungan, hingga informasi terkait ketersediaan produk benih Syngenta dari kios pertanian terdekat.

Selain itu, di tahun 2023 Syngenta juga telah merambah e-commerce untuk menjual produk benih jagung hibrida secara daring.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.