BREAKING NEWS
 

Terbuka, Pasar Ekspor Rempah dan Sarang Burung Walet ke AS

Reporter : HAIKAL AMIRULLAH
Editor : UJANG SUNDA
Jumat, 13 September 2019 13:28 WIB
Banun Harpini (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Adanya tren industri pangan, obat, dan kosmetika organik di Amerika Serikat saat ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk melebarkan pangsa pasar bagi produk pertaniannya. Indonesi memiliki potensi besar rempah dan produk organik, karenanya Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong ekpor ke berbagai negara. 

"Peluang pasar yang besar ini kami tangkap sebagai peluang emas meningkatkan devisa. Petani kita butuh akses pasar seperti ini, agar makin sejahtera," kata Banun Harpini, Staf Ahli Menteri Bidang Perdagangan dan Hubungan Luar Negeri Kementan, di sela Natural Products Expo East (NPEE), di Baltimore, Amerikat Serikat, Jumat (13/9).

Baca juga : Merakyat, Raja Malaysia Sarapan Bareng Warga Biasa

Banun menambahkan, dirinya hadir sebagai Ketua Delegasi Indonesia untuk membuka akses ekspor produk Indonesia, dan sesuai tema Expo "natural products", maka Kementan mempromosikan rempah-rempah dari propinsi Maluku dan DIY, antara lain vanili, kayu manis, cengkeh, pala, lada hitam, lada putih. 

Adsense

Pameran yang berlangsung 11-14 September 2019 ini merupakan Expo akbar yang diikuti 1700 Exhibitor dari lebih 100 negara. Menurut Banun, expo menjadi  meeting point yang sangat baik untuk mempertemukan buyer dan seller di dunia. Kementan melalui Atase Pertanian KBRI Washington DC, berpartisipasi dalam expo bergengsi ini. 

Baca juga : Ekspor Benih Kangkung Terus Naik

"Kami membawa juga produk organik unggulan Indonesia. Permintaannya tinggi di Amerika Serikat. Bahkan sarang burung walet (SBW) kita coba perkenalkan sebagai salah satu produk ekspor unggulan," kata Banun.

Tahun lalu, produk SBW mampu menembus rekor nilai ekspor hingga 40 Trilliun, dan Kementan mendorong dapat masuk ke negara lainnya  Produk organik yang diperkenalkan, seperti beras hitam, beras merah, gula kelapa, tepung kelapa, dan keripik ubi rambat organik. Selain itu turut dipromosikan madu organik NusaTenggara Barat dan kopi Robusta Bengkulu.

Baca juga : Heboh Paman Bopong Jenazah Ponakan: Puskesmas Ditegur, Wali Kota Minta Maaf

Hari Edi Soekirno, Atase Pertanian KBRI Washington DC menyatakan ini kali pertama Indonesia mengikuti NPEE, dan akan terus evaluasi peluang ekspor produk petanian dan tren pasar organik di Amerika Serikat dan dunia. 

"Produk organik kita tangkap sebagai peluang besar bagi devisa negara. Sebagai perwakilan pemerintah, kami membuka akses pasar dan perkenalkan produk unggulan petani Indonesia," pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense