Dark/Light Mode

Genjot Ekspor Burung Wallet, Menteri Enggar Lobi China

Jumat, 19 Juli 2019 09:33 WIB
Mendag Enggartiasto Lukita (Foto:Istimewa)
Mendag Enggartiasto Lukita (Foto:Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemarin, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita melakukan pertemuan dengan perkumpulan pengusaha dalam forum investasi untuk menaikkan ekspor sarang burung wallet di Beijing. 

Diharapkan, Indonesia bisa memanfaatkan untuk mendapatkan setidaknya 1 miliar dolar AS per tahun dari ekspor tersebut.“Kalau kita bisa full speed produksi dan ekspor, ini kita bicara nilai 1 milar dolar AS annually. Tetapi kini masih terbatas,” kata Enggar dalam keterang tertulisnya, kemarin. 

Baca juga : Genjot Ekspor Di China, Enggar Tak Datang ke KPK

Untuk diketahui, Indonesia merupakan produsen sarang burung walet terbesar di dunia. Sedangkan China adalah konsumen terbesar sarang burung walet secara global. Sayangnya, China lebih banyak mengenal produk sarang burung walet sebagai produksi dari Vietnam dan Malaysia. 

Produksi sarang burung walet Indonesia setiap tahunnya mencapai 1.500 ton. Dari jumlah tersebut, hampir seluruhnya atau sekitar 99 persen diekspor ke berbagai negara, utamanya China. Hanya saja, ekspor langsung ke China yang tercatat hanya sekitar 5 persen, sisanya banyak dijual mentah ke Vietnam, Malaysia dan Hong Kong untuk diolah dan di ekspor ke China. 

Baca juga : Menpora Buka International Junior Golf Championship 2019

Berdasarkan data Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPBSI), ekspor produk sarang burung walet yang tercatat secara resmi ke China baru sebesar 70 ton pada 2018, naik dari 2017 yang mencapai 52 ton dan pada 2016 sebesar 23 ton. Nilai ekspor tersebut, masih di bawah kuota ekspor produk sarang burung walet yang diberikan Pemerintah China per tahunnya yang mencapai 150 ton. 

“Kita harus push ini meningkat secara tajam. Dan, ini adalah kesempatan besar. Mereka minta kita untuk bicara di depan perkumpulan pengusaha. Untuk mengatur waktu khusus dengan mereka, sangat sulit. Ini adalah kesempatan berbicara dengan mereka semua dalam satu forum,” lanjut Enggar. 

Baca juga : BI Siapkan Insentif Pajak Buat Eksportir

Selain sarang burung wallet, rangkaian lobi ini juga dilakukan untuk upaya meningkatkan ekspor CPO ke negeri tirai bambu. Dalam pertemuan tingkat kepala negara, Presiden China Xi Jinping dengan Presiden Jokowi membahas kenaikan ekspor 500 ribu ton CPO dari Indonesia ke China. Namun, Enggar akan berupaya bernegosiasi agar nilai itu bisa digandakan menjadi 1 juta ton CPO per tahunnya. 

“Secara value, harusnya kita juga menegaskan kepada mereka, untuk bagaimana meningkatkan impor CPO dari kita sebesar 500 ribu ton. Itu kan harus dikejar. Saya harus melakukan itu, karena itu kan baru komitmen. Value-nya dari CPO ini kita sudah dapat komitmen dari pertemuan Pak Presiden dengan Presiden Xi Jinping ada tambahan di atas 500 ribu ton impor untuk CPO. Saya akan nawar ke mereka untuk bisa 1 juta ton, dengan lobi face to face,” katanya. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.