RM.id Rakyat Merdeka - Rencana penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) Palm Company (PalmCo) terpaksa mundur hingga tahun depan. Alasannya, masih ada sejumlah persiapan yang harus dilakukan perusahaan.
Direktur Eksekutif Institute for Development for Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai, pelaksanaan IPO PalmCo memang tidak bisa dilakukan terburu-buru dan dipaksakan tahun ini.
Baca juga : Dukung Indonesia Maju, Berani Pupuk Toleransi Umat Beragama
Pasalnya, perlu persiapan matang, mengingat IPO merupakan langkah tepat untuk memperbesar peran BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di sektor kelapa sawit.
Sebab, kelapa sawit merupakan jenis komoditas pertanian yang memiliki daya saing tinggi. Dan telah memberikan kontribusi sangat berarti pada perekonomian nasional.
Baca juga : Dukung Tumbuh Kembang, Morinaga Optimalkan Nutrisi Harian Anak
“Sawit ini potensi pasarnya masih besar. Kalau betul tahun depan IPO, ya bagus. Apalagi PalmCo bagian dari perusahaan yang dimiliki Pemerintah,” ujar Tauhid kepada Rakyat Merdeka.
Seperti diketahui, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII direncanakan akan bergabung ke dalam PTPN IV untuk membentuk Sub Holding bernama PalmCo yang khusus menggarap bisnis minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dan produk turunannya. Dan strategi IPO dan menjadi perusahaan terbuka dapat mendukung perbaikan perusahaan.
Baca juga : Bonus Demografi Dan Hilirisasi Modal Kita Jadi Negara Maju
Menurut Tauhid, sudah seharusnya Indonesia memiliki BUMN besar yang khusus mengelola minyak sawit. Selama ini porsi kepemilikan lahan BUMN di industri sawit tergolong kecil bila dibandingkan milik swasta.
“Lahan milik BUMN berapa sih? Mungkin pangsa pasarnya masih kurang dari 10 persen,” katanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.