RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia telah menetapkan target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) pada 2030 sebesar 25 persen. PT PLN (Persero) dan subholding optimistis target tersebut tercapai.
Sebenarnya, jika mengacu pada target skema Just Energy Transition Partnership (JETP), target bauran EBT justru lebih tinggi, yakni 34 persen pada 2030.
Menyoal ini, Direktur Utama PT PLN Indonesia Power (PLN IP) Edwin Nugraha Putra mengatakan, sebagai Subholding PT PLN (Persero), PLN Indonesia Power, akan berupaya keras untuk mencapai target tersebut.
Edwin menegaskan, pihaknya telah mempersiapkan pemenuhan kebutuhan listrik Indonesia pada masa depan dengan beragam jenis sumber EBT.
Baca juga : Pelaku Usaha Kudu Siap Bertahan Di Situasi Sulit
Perseroan pun berkomitmen mendukung target Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) dan pertumbuhan ekonomi ke depan.
“Untuk menuju NZE, memang bukan hal yang mudah, tetapi kami yakin (bisa),” kata Edwin dalam keterangan resmi, Selasa (7/5/2024).
Dalam diskusi transisi energi di forum Asia Pacific Energy Talks, Edwin menekankan, PLN terus berupaya keras membuat solusi strategi energi terbaik untuk transisi energi.
Pihaknya tidak hanya memikirkan pemenuhan listrik saat ini, tetapi juga masa datang. Korporasi pun telah menyiapkan berbagai strategi pengembangan EBT untuk memenuhi kebutuhan listrik 35 tahun ke depan.
Baca juga : Aturan Uji KIR Mesti Konsisten Dan Tegas
“Periode 35 tahun dari sekarang beban akan sangat tinggi. Kami perlu melihat energi baru terbarukan yang mungkin tersedia di Indonesia,” katanya.
Menurut Edwin, dengan mempertimbangkan berbagai hal, pengembangan EBT yang disiapkan PLN IP saat ini memang belum cocok diterapkan. Dengan begitu, penerapannya ke depan akan seiring dengan perkembangan teknologi, sehingga bisa realistis digunakan.
Dia menjelaskan, saat ini perseroan sudah mulai mengenalkan EBT hydro, panas bumi, nuklir dan cofiring ammonia. Namun belum dapat digunakan, karena akan berdampak pada kenaikan biaya listrik.
“Kami menunggu kematangan teknologi dan akan menggunakannya untuk menekan emisi karbon,” jelasnya.
Baca juga : Sesi Latihan, City Santai Fulham Main Layangan
Edwin menerangkan, sebagai langkah awal dalam mencapai target NZE, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023.
Dalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), dengan total kapasitas 1.055 MW (Megawatt) melalui skema strategic partnership.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.