RM.id Rakyat Merdeka - Rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatukan ekosistem pangan dengan pupuk mesti cepat direalisasikan. Sebab, hal tersebut diyakini akan meningkatkan produktivitas pertanian.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengapresiasi kinerja Kementerian BUMN yang selama ini terus berbenah diri meningkatkan performa perusahaan pelat merah. Salah satunya melalui program transformasi.
Menurut Trubus, pelaksanaan program transformasi dapat memberikan hasil optimal apabila dilakukan secara keberlanjutan. Dan sekarang, transformasi concern pada sektor pangan dan pupuk.
Baca juga : Otorita IKN Target Nol Orang Miskin Pada 2035
“Memang sudah seharusnya, dibuat kebijakan agar dua sektor ini bisa saling terintegerasi, terpadu dan berkesinambungan,” ujar Trubus kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Ia menuturkan, saat ini Pemerintah telah membentuk Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk membenahi tata kelola pangan nasional. Termasuk mengintegrasikan berbagai kebijakan pangan, yang di antaranya mengoptimalkan peran Perum Bulog dan ID Food.
“Ke depan, tinggal mengintegrasikannya dengan PT Pupuk Indonesia, yang juga ditugasi untuk penyaluran pupuk subsidi,” katanya.
Baca juga : Pengolahan Sampah RDF Rorotan Terbesar Di Dunia
Ia berharap, Perum Bulog bisa menjadi offtaker atas hasil panen pada program pertanian yang dimiliki sesama BUMN.
Sebagai informasi, PT Pupuk Indonesia (Persero) selama ini telah menjalankan program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) dan Agrosolution untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
“Apapun programnya, yang penting telah ada nilai lebih dan manfaatnya bagi masyarakat, khususnya petani,” pujinya.
Baca juga : Meriam London Gusur Posisi City
Terpisah, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengaku, tahun ini pihaknya akan masuk ke Program Makmur, sebagai salah satu upaya Bulog dalam meningkatkan produktivitas petani.
“Kami masuk on farm, kita sebut program itu namanya Program Mitra Tani Bulog. Sedang uji coba, luas lahannya masih kecil. Nanti ketika panen kami jadi offtaker-nya,” kata Bayu kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.