Dark/Light Mode

Proyek Pembangunan Akhirnya Dimulai

Pengolahan Sampah RDF Rorotan Terbesar Di Dunia

Selasa, 14 Mei 2024 06:50 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono (tengah) menekan tombol saat melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (13/5/2024). (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa)
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono (tengah) menekan tombol saat melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (13/5/2024). (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akhirnya melakukan peletakan batu pertama pembangunan fasilitas Refused Derived Fuel (RDF) Plant di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (13/5/2024). Infrastruktur pengolahan sampah ini akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia.

Awalnya pembangunan RDF Plant ini ditargetkan dilakukan pada Maret lalu, namun ternyata molor. Groundbreaking RDF Plant tersebut dilakukan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setyono dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto.

RDF Plant ini diproyeksi mampu mengolah 2.500 ton sampah per hari dan akan meng­hasilkan produk berupa RDF atau bahan bakar alternatif se­banyak 875 ton per hari.

“Fasilitas ini akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia,” kata Heru di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (13/5/2024).

Baca juga : Meriam London Gusur Posisi City

RDF Plant ini dibangun di atas tanah milik Pemprov DKI Jakarta seluas 7,87 hektar. Heru menyebut, saat ini Jakarta harus memprioritaskan pengelolaan sampah dalam kota agar beban Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, makin berkurang.

Heru mengungkapkan, angga­ran untuk membangun fasilitas kelas dunia ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Be­lanja Daerah (APBD) Pemprov DKI Jakarta Tahun 2024 sebesar Rp 1,28 triliun.

Menurut rencana, fasilitas RDF Plant Jakarta ini akan beroperasi pada 2025. Dan diharapkan bisa beroperasi untuk menopang pengelolaan sampah dari hulu ke hilir di dalam kota Jakarta.

“Ini adalah bagian terkecil dari salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mengendalikan masalah sampah. Banyak teknologi lainnya yang bisa juga diterapkan di DKI Jakar­ta, tetapi sebisa mungkin Pem­prov DKI menghindari tipping fee,” tegasnya.

Baca juga : The Djoker Tumbang

Heru menambahkan, upaya pengelolaan sampah tersebut merupakan perwujudan Jakarta sebagai kota global yang berkelanjutan. Karena itu, Jakarta harus mengelola sampah seperti negara maju. Salah satunya, memprioritaskan pembangunan pengolahan sampah dalam kota.

Heru mengaku, sempat me­miliki pemikiran untuk membangun tempat pembuangan sam­pah seperti Bantargebang.

“Kita punya ide di wilayah sisi utara di laut, bisa menjorok 5 kilometer di daratan. Nantinya, sampah itu bisa diolah dengan teknologi tinggi di area tersebut. Tentunya, kita perlu mengkaji itu bersama para ahli dan aka­demisi,” terang Heru.

Kepala Dinas LH DKI Ja­karta Asep Kuswanto berharap, setelah pembangunan RDF Plant Rorotan ini selesai, dapat meningkatkan efisiensi pengangkutan sampah di dalam kota.

Baca juga : Naomi Zaskia, Peluk Politisi Beristri?

“Dari 16 kecamatan wilayah layanan yang semula seluruh­nya menuju TPST Bantarge­bang, setelah pembangunan ini selesai, nantinya akan diangkut dan langsung diolah di fasilitas ini,” tuturnya.

Dia merinci, 16 kecamatan tersebut, yakni di wilayah Jakarta Utara meliputi Cilincing, Kelapa Gading, Koja, Tanjung Priok, Pademangan, dan Penjaringan. Lalu, empat kecamatan di Jakarta Pusat, yaitu Cempaka Putih, Ke­mayoran, Johar Baru, dan Senen. Serta enam kecamatan di Jakarta Timur, yakni Cakung, Puloga­dung, Duren Sawit, Jatinegara, Matraman, dan Makasar.

Asep menjelaskan, RDF Plant ini menjadi proyek kedua Pem­prov DKI Jakarta dalam mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif atau RDF. Se­belumnya, juga telah dibangun fasilitas serupa di TPST Ban­targebang yang sudah beroperasi sejak 2023. RDF adalah bahan bakar alternatif yang diproses dari hasil pengolahan sampah dengan nilai kalor RDF setara batubara muda.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.