Dark/Light Mode

Kesaksian Korban Tragedi Ciater

“Saat Bus Terguling, Kami Teriak Allahu Akbar”

Senin, 13 Mei 2024 08:00 WIB
Keluarga mengantar Jenazah siswa SMK Lingga Kencana Depok ke pemakaman di TPU Parung Bingung, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/24). (Foto: Rizki Syahputra/RM)
Keluarga mengantar Jenazah siswa SMK Lingga Kencana Depok ke pemakaman di TPU Parung Bingung, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/24). (Foto: Rizki Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kecelakaan maut terjadi di jalur wisata Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam. Bus Putera Fajar yang membawa rombongan anak SMK yang sedang perpisahan, terguling akibat rem blong. 11 orang meninggal dunia. Korban yang selamat bercerita mengerikannya kecelakaan tersebut. “Saat bus terguling, kami teriak Allahu Akbar.”

Peristiwa nahas itu, menimpa siswa kelas 3 SMK Lingga Kencana Depok yang sedang melakukan acara perpisahan di Bandung, 10-11 Mei 2024. Rombongan berangkat menggunakan 3 armada bus Putera Fajar. Waktu berangkat, ketiga bus berhasil selamat sampai tujuan. Namun, ketika hendak pulang, bus nomor 1 diketahui sempat mengalami kendala di bagian pengereman. Kejadiannya saat rombongan berhenti untuk makan sore. Sang sopir bernama Sadira dan kernetnya, langsung berusaha memperbaikinya. Dirasa sudah beres, bus akhirnya melanjutkan perjalanan pulang menuju Depok.

Sayangnya, ketika bus yang mengangkut 61 penumpang melintasi jalanan menurun di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Subang, rem yang diperbaiki kembali rusak dan blong. Bus oleng ke kanan dan meluncur bebas. Sebelum terguling, bus sempat menabrak mobil dan motor dari arah berlawanan.

Baca juga : Bahlil Bicara Hilirisasi Untuk Papua Lebih Maju Dan Sejahtera

Fahmi Fahrurozi, salah satu siswa yang selamat menceritakan detik-detik kecelakaan. Ketika bus yang ditumpanginya melewati jalan menurun, dirinya merasa sang supir tidak melakukan pengereman. Mobil pun bergerak oleng.

“Ada turunan, di situ tuh udah kayak nggak ada rem. Nggak ada rem, nggak ada rem, blong,” ujar Fahmi.

Kondisi ini langsung membuatnya teriak histeris. Hal serupa juga dilakukan teman-temannya. Mereka pun sama-sama mengucap takbir. “Semua anak-anak teriak, ya istighfar, Allahu Akbar, nggak lama, jatuh terguling ke kanan,” ujarnya.

Baca juga : PPP Fokus Berjuang Tembus Ke Senayan

Sementara itu saksi mata bernama Sandi yang ada di lokasi kejadian, mengaku melihat bus seperti dalam kondisi mesin mati. Sebab, saat bus melaju kencang tak ada suara klakson untuk jadi tanda bahwa rem dalam keadaan blong.

Sandi juga menuturkan, bus sempat oleng sebelum menabrak sejumlah kendaraan yang melintas dari arah berlawanan. Ia pun mendengar para penumpangnya teriak takbir.

Tak lama kemudian, bus menyenggol mobil Feroza yang datang dari arah berlawanan. Hingga akhirnya terguling ke kiri menimpa 3 sepeda motor yang sedang terparkir. “Pas saya lihat banyak banget yang tertimpa bus,” ujar Sandi.

Baca juga : Pengawasan Terhadap Bus Pariwisata Kudu Diperketat

Dalam kecelakaan ini, ada lima kendaraan yang terlibat. Yaitu bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD-7524-OG, mobil Daihatsu Feroza D-1455-VCD, serta 3 motor.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.