Sebelumnya
Yukki yakin, hal itu turut menggambarkan ketahanan ekspor impor Indonesia masih menunjukkan tren positif. Karena itu, Pemerintah perlu mendorong agar industri manufaktur yang berorientasi ekspor dapat lebih kompetitif dan berdaya saing global. Khususnya pada sektor mineral, kelapa sawit, tekstil, otomotif, makanan dan minuman. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian airlangga Hartarto mengatakan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,11 persen pada kuartal I-2024. Angka tersebut merupakan pertumbuhan ekonomi kuartal I yang tertinggi sejak 2015. Airlangga menyebut, tingginya realisasi berbagai belanja Pemerintah, terutama untuk belanja Pemilu telah mendorong konsumsi tumbuh 19,9 persen (year on year/yoy). Hal tersebut juga tercermin dari Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) yang tumbuh melejit hingga 24,29 persen (yoy) karena ada-nya kegiatan pemilu.
Baca juga : Jakarta Dihuni 3 Juta Penduduk “Siluman”
Selain itu, konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) masih menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, meski di tengah net ekspor yang negatif. Kondisi tersebut menunjukkan permintaan domestik masih kuat dan didukung oleh kebijakan fiskal sebagai shock absorder dalam merespons kondisi ketidakpastian global yang terjadi saat ini. DIR
Baca juga : Rossoneri Gigit Jari
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 10, edisi Senin, 20 Mei 2024 dengan judul "Hilirisasi Dan Transisi Energi Jadi Daya Tarik Investor Kadin Optimistis Tercipta Dua Juta Lapangan Kerja"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.