Sebelumnya
Untuk pinjaman 90 hari itu, kredit bermasalahnya sebesar 7,58 persen per Oktober 2020. Atau naik 4,88 persen dari periode Oktober 2019, yang sebesar 2,7 persen.
Sementara, untuk rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di industri perbankan, per September 2020 hanya sebesar 3,15 persen.
Baca juga : Ringankan Industri Di Tengah Pandemi, Apkasindo Minta Bea Keluar Sawit Di Tunda
Sementara, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Hanung Harimba Rachman mengatakan, meningkatnya minat masyarakat untuk mengakses pinjol, karena literasi (tingkat pemahaman) keuangan digital pelaku UMKM juga naik.
Per Oktober 2020, tingkat literasi keuangan digital Indonesia mencapai 35,5 persen. Kendati angkanya masih tergolong kecil, namun progresnya sudah cukup baik.
Baca juga : Inovatif dan Solutif Di Tengah Pandemi, Ini Dia Pemenang IHIA IV-2020 Dan IHIE I-2020
“Di perbankan, jujur saja, akses UMKM mendapat pembiayaan hanya sekitar 19,4 persen. Masih sangat rendah. Sisanya, banyak dimanfaatkan oleh fintech. Karena persyaratan mereka yang cukup mudah, sehingga bisa menjangkau UMKM unbankable,” jelasnya.
Salah satu perusahaan fintech, Amartha, per November 2020 telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 2,9 triliun kepada 550 ribu pelaku UMKM. Layanan ini menghubungkan mereka yang membutuhkan modal di pedesaan dengan pendanaan dari perkotaan.
Baca juga : Menag Terbitkan Panduan Natal Di Tengah Pandemi
Chief Executive Officer (CEO) Amartha Andi Taufan Garuda Putra mengatakan, di masa pandemi, kehadiran fintech bisa menjadi alternatif penting untuk membantu UMKM untuk rebound dan survive. Apalagi ekonomi Indonesia juga ditopang oleh ekonomi informal.
“Jumlahnya sampai puluhan juta UMKM. Karena itu Amartha berupaya berperan aktif membantu mereka, yang terbatas mendapatkan akses keuangan di masa-masa pandemi seperti saat ini,” imbuhnya. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.