RM.id Rakyat Merdeka - Ongkos logistik di Indonesia terbilang mahal. Bahkan, masih menjadi yang termahal di kawasan Asia Tenggara.
“Kementerian Keuangan mencatat biaya logistik tahun 2020 di Indonesia menjadi yang termahal di kawasan ASEAN (Association of South East Asian Nations),” ungkap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam webinar virtual bertajuk Membangun Logistik Perkotaan Berkelanjutan di Jabodetabek, kemarin.
Menurut BKS-sapaan Budi Karya Sumadi, biaya logistik di Indonesia mencapai 23,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dari persentase tersebut, 8,5 persen disumbangkan oleh transportasi darat.
Baca juga : Diterima Moeldoko, Konfederasi Sopir Logistik Indonesia Batal Demo
BKS menjelaskan, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura, luas wilayah Indonesia jauh lebih besar. Ditambah kondisi geografis kepulauan, sehingga ongkos logistik bisa lebih mahal.
Mengerucut pada wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), yang juga memiliki luas wilayah sangat besar. Bahkan menjadi kawasan aglomerasi terbesar di kawasan Asia.
Pada wilayah aglomerasi, BKS memberikan catatan terkait masalah logistik. Mulai dari kemacetan hingga permasalahan emisi gas buang.
Baca juga : PLN Siap Suplai Listrik Ke Pabrik Baterai EV
“Ini harus diperhatikan semua pihak. Dengan begitu, permasalahan tidak berlarut karena tidak kunjung diatur,” katanya.
BKS memberikan contoh, tingginya mobilitas kendaraan di jalan raya perkotaan. Mulai angkutan motor hingga truk angkutan yang menimbulkan kemacetan lalu lintas. Serta adanya pelanggaran dimensi kendaraan angkutan barang.
Selain itu, kontribusi angkutan barang terhadap memburuknya lingkungan perkotaan pun semakin nyata. Kebisingan atau polusi suara di perkotaan menjadi salah satu produk sampingan dari angkutan barang yang patut mendapat perhatian.
Baca juga : Ditetapkan Tersangka, Bupati Banjarnegara Langsung Ditahan KPK
“Perkembangan industri logistik terus mengalami perubahan tren dan teknologi semakin pesat. Ini justru menimbulkan permasalahan baru,” ujar BKS.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.