BREAKING NEWS
 

Dominasi Investor Domestik Bikin Kokoh Fundamental Pasar Modal

Reporter & Editor :
SRI NURGANINGSIH
Kamis, 30 Desember 2021 20:59 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di acara penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2021, di Jakarta, Kamis (30/12). (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, ekonomi Tanah Air sepanjang 2021, dihadapkan berbagai tantangan.

Tantangan tersebut menurut Airlangga mulai dari kenaikan harga energi, disrupsi supply chain, krisis Evergrande China, hingga risiko yang mempengaruhi arus modal Indonesia seperti tapering off The FED dan potensi kenaikan suku bunga acuan AS, serta lonjakan kasus aktif varian Delta di awal triwulan III-2021.

Baca juga : Aktivitas Tambang Freeport Bikin Ekonomi Papua Moncer

Meski begitu, pemerintah di masing-masing negara merespon cepat untuk memitigasi risiko varian Delta dan berhasil menjaga optimisme hingga akhir tahun. Arus modal asing kembali masuk ke negara berkembang sehingga mendorong perbaikan indeks saham dunia di tahun ini.

“Di saat bersamaan, aktivitas manufaktur global juga meningkat bahkan konsisten berada di level ekspansif untuk negara maju dan negara berkembang,” ungkap Airlangga dalam acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2021, di Jakarta, Kamis (30/12).

Baca juga : Revisi UU Ciptaker, Baleg DPR Pastikan Tak Ada Penghapusan Pasal

Optimisme juga terlihat di Indonesia, dengan respon cepat pemerintah dan seluruh stakeholders berhasil memitigasi dampak lonjakan varian Delta. Upaya ini juga telah menjaga tren penurunan kasus harian Covid-19 Indonesia di tengah kembali meningkatnya kasus harian global.

Menurut Airlangga, pulihnya kepercayaan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi telah mendorong ekonomi untuk tetap tumbuh positif di triwulan III-2021, yakni sebesar 3,51 persen (yoy). Hal tersebut meningkatkan demand yang juga mendorong peningkatan aktivitas manufaktur hingga berada di zona ekspansif pada level 53,9 pada November 2021.

Baca juga : Bagi-bagi Dividen Indosat Bikin Sentimen Positif Di Pasar Modal

Sementara itu, harga barang dan jasa secara umum rendah dan stabil, baik secara nasional dan spasial. Secara tahunan, inflasi November 2021 terjadi di 1,75 persen (yoy) dan 0,37 persen (mtm).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense