RM.id Rakyat Merdeka - Taklama lagi vaksinasi booster atau dosis ketiga untuk Covid-19 segera dimulai. Ahli Epidemiologi Dicky Budiman mengatakan, selain kepada yang kondisi tubuhnya rentan, vaksin booster sebaiknya diprioritaskan kepada para pekerja yang paling rentan terpapar Covid-19. Antara lain, tim medis, aparat, hingga para pekerja media atau wartawan.
“Yang berisiko tinggi dari sisi pekerjaan atau pun kondisi tubuh itu harus dalam tanggungan Pemerintah. Gratis di sini dalam tanda kutip ya, bukan gratis sama sekali tapi biayanya ditanggung oleh Pemerintah,” kata Dicky kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Dimulai 12 Januari, Ini Kriteria Untuk Dapat Vaksinasi Booster
Vaksin Covid-19 merupakan hak bagi masyarakat. Jika vaksin booster ini nantinya bisa gratis, maka Pemerintah telah sukses menjalankan tanggung jawabnya untuk melindungi masyarakat.
Dosen Griffith University Australia ini juga meminta Pemerintah memperhatikan masyarakat miskin agar bisa menerima vaksin booster.
Baca juga : Tata Pesisir Dan Hilangkan Prostitusi, Bupati Zaki Banjir Pujian
Mereka bisa menerima haknya untuk mendapatkan vaksin yang pembayarannya sudah ditanggung di dalam Penerima Bantuan Iuran (PBI) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
“Iya nanti kan ada masyarakat umum yang menjadi anggota BPJS atau anggota asuransi lain, yang nanti bisa dibayar sama asuransi itu,” terangnya.
Baca juga : Pastikan Aman Dan Efektif, Pemerintah Ajak Masyarakat Vaksinasi Booster
PBI BPJS Kesehatan adalah peserta Jaminan Kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak mampu sebagaimana diamanatkan UU SJSN yang iurannya dibayarkan Pemerintah sebagai peserta program Jaminan Kesehatan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.