BREAKING NEWS
 

Kementan Latih Sejuta Petani & Penyuluh Antisipasi Perubahan Iklim

Reporter : HAIKAL AMIRULLAH
Editor : FAQIH MUBAROK
Kamis, 24 Februari 2022 10:23 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat hadiri pelatihan sejuta petani dan penyuluh secara online, Rabu (23/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan peningkatan kompetensi SDM pertanian untuk adaptasi dan mitigasi pertanian terhadap perubahan iklim (climate change). 

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai ketua Kelompok Kerja Pertanian (Agriculture Working Group) G20 meminta kepada seluruh negara anggota agar senantiasa memelihara bumi dari fenomena perubahan iklim.

Mentan SYL juga mengatakan, dalam masa pemulihan dari pandemi Covid-19, negara-negara G20 sepakat mengusung mandat zero hunger di tengah-tengah dampak perubahan iklim.

Baca juga : Kementan Bina Peternakan Santri Milenial

"Apa yang kita buat ini adalah sesuatu yang hebat, sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang sangat penting bagi negara bangsa dan rakyat. Menghadapi suatu tantangan yang ada dan kondisi yang unpredictable seperti climate change dan tentu dampak pandemi Covid-19, climate change seperti ini baru kita hadapi, oleh karena itu ini luar biasa, kondisi ini tidak bisa dispekulasi," ujarnya saat membuka pelatihan sejuta petani dan penyuluh yang akan berlangsung mulai tanggal 23 Februari hingga 17 Maret 2022 melalui BPP Kostratani sebagai pusat pembelajaran.

Mentan SYL menyebut Indonesia bangsa besar dengan 273 juta orang, dan berkeyakinan insan pertanian pasti bisa melewati dan menghadapi serta beradaptasi terhadap situasi climate change ini.

Adsense

Ditambahkannya, inovasi teknologi dan digital sistem sangat bermanfaat pada era sekarang karna semua kegiatan pertanian bisa terupdate secara cepat. Menurutnya, pertanian Indonesia didukung aspek yang banyak.

Baca juga : Tumbangkan Wakil Korsel, Putri Kusuma Wardani Menangis Terharu

"Alam Indonesia sudah menjanjikan, orang kita banyak, teknologi, pelatihan, research, hanya tinggal ketekunan- ketekunan yang harus dilakukan," tukasnya.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan, saat ini dunia didera oleh dampak perubahan iklim dan pandemi Covid-19 yang hingga kini belum usai, namun Kementerian Pertanian harus tetap menjaga bagaimana caranya produktivitas dan produksi pertanian tetap meningkat. 

Dedi menegaskan, Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh merupakan program reguler maksimum, agar petani mengerti dan memahami perubahan iklim, dampak perubahan iklim, dan cara mengatasinya.

Baca juga : Kementan Kembali Serap Telur Dari Peternak Rakyat

Dedi berharap petani mampu mengimplementasikan teknologi adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.

"Sasaran peserta ditargetkan sekitar 1.568.483 orang bahkan lebih, yang terdiri dari petani dan insan pertanian lainnya. sejumlah 1.500.000 orang serta penyuluh pertanian sebanyak 68.483 orang," kata dia.

Pelatihan ini akan melibatkan petani, Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S), Ikatan Alumni Magang Jepang (IKAMAJA), Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA), Perhimpunan Penyuluh Pertanian (PERHIPTANI) dan insan pertanian lainnya yang akan dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis (UPT) lingkup BPPSDMP. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense