Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemenkes Ingatkan Dinkes Dan Direktur RS Antisipasi Kekurangan Nakes

Minggu, 13 Februari 2022 21:26 WIB
Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi. (Foto: Ist)
Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta dinas kesehatan (dinkes) provinsi/kabupaten dan seluruh direktur rumah sakit untuk menjamin keberadaan tenaga kesehatan (nakes) di tempat pelayanan kesehatan di daerahnya. Hal ini untuk mengantisipasi kekurangan nakes dalam penanganan Covid-19.

Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, semakin meningkatnya kasus Covid-19, khususnya varian Omicron dengan tingkat penularan lebih tinggi dari varian sebelumnya, berdampak pada tingginya positive rate nakes.

Banyaknya nakes yang tertular virus tersebut dapat menyebabkan kondisi kontigensi, sampai krisis nakes. Dijelaskannya, kondisi kontigensi, merupakan kondisi kekurangan nakes yang masih dapat diatasi fasilitas pelayanan kesehatan melalui pengaturan SDM, sehingga tidak berdampak pada pelayanan kesehatan.

Baca juga : Kasus Kematian Harian Tembus 100, Mantan Direktur WHO Minta Pemerintah Lakukan 5 Hal Ini

"Sedangkan kondisi krisis tenaga kesehatan merupakan kondisi kekurangan tenaga kesehatan yang terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan sehingga berdampak pada pelayanan kesehatan," ujar Nadia dalam keterangan tertulis, Minggu (13/2).

Dikatakan Nadia, strategi pemenuhan kebutuhan SDM kesehatan pada kondisi kontigensi dan krisis tenaga kesehatan dapat dilakukan melalui internal dan eksternal rumah sakit.

Strategi internal, dapat dilakukan dengan pengaturan jadwal shift, mobilisasi nakes dari unit lain untuk membantu pelayanan di layanan Covid-19.

Baca juga : Kecepatan Internet Di Indonesia Mampu Penuhi Kebutuhan Masyarakat

Kemudian, penyediaan transportasi antar jemput dan akomodasi untuk staf, mengurangi atau menunda layanan non emergensi, dan meningkatkan layanan telemedisin.

Selain itu, perlu juga pelibatan dokter/nakes yang sedang menjalankan isolasi mandiri tanpa gejala dalam pelayanan melalui telemedisin memberikan telekonsultasi pada staf atau pasien dan penugasan khusus pada dokter yang bertugas di manajemen untuk membantu pelayanan sebagai konsultan.

Kemudian, mobilisasi dokter di luar dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) Covid-19 untuk membantu tata laksana pasien di bawah supervisi DPJP, serta meningkatkan kompetensi petugas dalam perawatan isolasi terutama isolasi intensif.

Baca juga : Pemerintah Tingkatkan Kesiapan Hadapi Lonjakan Kasus Omicron

Sementara strategi eksternal rumah sakit, dilakukan dengan mobilisasi relawan koas dan program pendidikan dokter spesialis (PPDS), koordinasi dengan organisasi profesi dalam penyediaan tenaga cadangan untuk membantu, dan memobilisasi tenaga kesehatan rumah sakit dari wilayah kasus Covid-19 rendah ke tinggi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.