BREAKING NEWS
 

Menkominfo: Industri Global Ngebet Investasi Energi & Digital Di Indonesia

Reporter : OSPI DARMA
Editor : FAQIH MUBAROK
Kamis, 26 Mei 2022 19:54 WIB
Menkominfo Johnny G. Plate usai menghadiri Diskusi dengan Mitra Bisnis dalam rangkaian acara World Economy Forum 2022 di Davos, Swiss, Rabu (25/5). (Foto: Kominfo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, kebijakan pemerintah Indonesia mengenai transisi energi berkelanjutan dan transformasi digital nasional mendapatkan perhatian dan minat dari industri global.

Melalui Kongres World Economic Forum (WEF), Menkominfo menjelaskan minat dari industri global yang melihat potensi Indonesia di bidang transisi energi dan ekosistem teknologi digital.

"Hari ini, kami baru saja melakukan pertemuan berkaitan dengan Country Strategy Dialogue, mendiskusikan yang berkaitan dengan energi berkelanjutan untuk mendukung industri dan transformasi digital," tuturnya usai menghadiri Diskusi dengan Mitra Bisnis dalam rangkaian acara WEF di Davos, Swiss, Rabu (25/5).

Baca juga : Menkominfo Beri Dukungan Platform Digital Dan UMKM

Menurut Johnny, dalam diskusi tersebut, mitra bisnis yang sudah lama mengenal Indonesia sangat berminat untuk mengambil bagian dalam kebijakan dan rencana besar Pemerintah melakukan transisi energi menuju ke energi yang berkelanjutan dan transformasi digital.

Adsense

"Saya kira pertemuan di World Economic Forum ini banyak manfaatnya dalam rangka mempromosikan Indonesia sebagai negara yang sangat ramah untuk investasi," sambungnya.

Menkominfo menyatakan, potensi kerja sama dengan mitra perusahaan global itu diperkuat dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang memiliki valuasi di atas rata-rata.

Baca juga : Menko Airlangga-CEO Qualcomm Ngobrolin Peluang Investasi Bidang Digital Di Indonesia

"Pertumbuhan ekonomi kita cukup tinggi, pada kuartal pertama mencapai 5,01 persen tentu ini yang menarik minat investasi. Juga dukungan-dukungan dalam rangka untuk pembiayaan infrastruktur khususnya pembiayaan hijau," ujarnya.

Johnny mencontohkan, mitra perusahaan Schneider menunjukkan minat yang kuat untuk berinvestasi di Indonesia, termasuk perusahaan di sektor digital seperti dari Ericsson yang sangat berminat untuk pengembangan 4G dan 5G.

"Ericsson sudah sangat lama dan mengetahui betul tentang Indonesia, establish-nya di Indonesia juga sudah lama sekali. Jadi mereka sangat berminat, karena mengetahui potensi ekonomi digital Indonesia yang begitu tinggi, di mana valuasi ekonomi digital Indonesia tahun 2030 sekitar 315 miliar dolar, tentu menarik bagi investor," jelasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense