Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Muhadjir Ingatkan Akademisi Wujudkan Kesejahteraan Digital Di Indonesia

Rabu, 11 Mei 2022 19:51 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy. (Foto: Dok. Kementerian PMK)
Menko PMK Muhadjir Effendy. (Foto: Dok. Kementerian PMK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa penggunaan teknologi digital di Indonesia telah pesat sejak adanya pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Muhadjir saat menyampaikan keynote speech Halal Bi Halal Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia (KAHMI), Rabu (11/5).

"Sekarang sudah mulai terjadi. Kita bisa saksikan ketika mau tidak mau kita harus mengambil keputusan bahwa anak-anak sekolah kita karena ada wabah Covid-19 harus belajar daring dari rumah. Yang artinya harus menggunakan teknologi informasi yang ada," ujarnya.

Baca juga : Suharso: Eni Eropa Komitmen Dukung Pembangunan Berkelanjutan Di Indonesia

Lebih lanjut Menko PMK mengatakan, penggunaan teknologi digital yang semakin masif secara teknis telah membawa ketimpangan dalam hal akses teknologi.

Hal ini berkaitan dengan konteks keadilan dan kesejahteran digital yang menuntut adanya pemerataan akses masyarakat terhadap sarana-prasarana teknologi digital.

Untuk masyarakat urban (perkotaan) yang memiliki akses cukup besar tidak ada masalah, tetapi masyarakat rural (pedesaan) yang jauh dari akses internet, jauh dari akses teknologi informasi tentu saja dia akan semakin tertinggal,"ujar Muhadjir.

Baca juga : Moeldoko Ajak Swasta Ciptakan Ekosistem Talenta Digital Indonesia

"Satu sisi ini adalah proses percepatan, tetapi di satu sisi ada yang tertinggal dan yang tertinggal akan semakin jauh tertinggal," imbuh Muhadjir.

Karena itu, menurut Muhadjir, tugas dari akademisi dan cendekiawan untuk ikut membantu mewujudkan kesejah teraan digital dan mengentaskan ketimpangan akses teknologi digital ini.

Melalui kampus UICI, dia berharap ada kontribusi nyata untuk membantu pemerintah menyelesaikan masalah ketimpangan ini.

Baca juga : Menkominfo: WIR Group Buktikan Kemampuan Teknologi Digital Indonesia

"Tugas UICI termasuk KAHMI bagaimana memastikan bahwa yang tidak terjangkau ini tidak tertinggal terlalu jauh. Dan kita harus punya misi suci bagaimana kita ikut terlibat dalam penanganan ini," pungkas Muhadjir.

Sebagai informasi, Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) menciptakan sistem pendidikan berbasis online model baru, yaitu Digital Integrated Learning System (DILS), yang mengintegrasikan teknologi Learning Management System (LMS), Digital Simulator Teaching Learning System (DSTLS), Virtual Reality (VR), dan Augmented Reality (AR).

Dalam penyelenggaraannya, UICI berdasarkan tiga filosofi dasar, yakni integrasi budaya digital, keislaman, dan keindonesiaan. Sehingga outcome dari pendidikan ini adalah lahirnya suatu generasi yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, juga memiliki karakter kreatif, inovatif, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.