BREAKING NEWS
 

Puskeswan Di Daerah Aktif Bergerak Tangani Wabah PMK

Reporter : HAIKAL AMIRULLAH
Editor : WAHYU SURYANI
Senin, 30 Mei 2022 10:49 WIB
Tenaga kesehatan hewan melakukan pemeriksaan penyakit pada sapi/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) berperan sebagai garda terdepan dalam peningkatan kesehatan hewan terpadu di tiap kecamatan. Untuk itu, Puskeswan selalu siap melakukan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam memperkuat penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. 

Salah satu petugas kesehatan hewan, Nandan Iskandar bersama tim Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi di Puskeswan Surade, telah melakukan upaya keras di lapangan dalam pelayanan kesehatan hewan. 

Khusus ternak yang berisiko tertular, tim kesehatan sudah memberikan vitamin A,D dan E pada ternak sapi milik para peternak di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Pemberian vitamin tersebut bertujuan untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh ternak ditengah penyebaran PMK yang sedang terjadi. 

Baca juga : Amankan Aset Negara, KAI Bersinergi Dengan UNS

“Tim Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi secara aktif juga melaksanakan layanan kesehatan terhadap ternak rentan sebagai upaya #SiagaPMK agar penyebaran penyakit dapat dicegah dengan meningkatkan kesehatan ternak di wilayahnya,” kata Nandan yang juga anggota Paramedik Veteriner Indonesia (PAVETI) DPD Jawa Barat.

Tidak hanya itu, hal yang sama di Kalimantan Selatan, Bahrin Noor menceritakan tim Puskeswan Bakarung, Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan juga telah melakukan surveilan PMK dengan melakukan pemeriksaan tanda klinis pada ternak kambing milik para peternak di Desa Taniran, Kecamatan Angkinang, Provinsi Kalimantan Selatan.

Adsense

“Kami aktif melaksanakan monitoring ke peternakan rakyat di tengah penyebaran PMK yang sedang marak terjadi. Tim dinas juga melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) sebagai bagian dari #SiagaPMK kepada para peternak, terutama dalam mengamati tanda klinis pada ternak yang dipelihara,” jelas Bahrin.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Nasrullah menyampaikan, berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, disebutkan bahwa Puskeswan melakukan tugas utama sebagai ujung tombak kesehatan hewan yang strategis dalam mendukung Sistem Kesehatan Hewan Nasional (Siskeswannas). 

Baca juga : Ayo, Awasi Anggaran Desa

“Dari data per Januari 2022 , Indonesia memiliki 1.588 unit Puskeswan yang tersebar di seluruh Indonesia dan ada 89,7 persen kabupaten/kota yang memiliki Puskeswan," ucap Nasrullah. 

Nasrullah mengatakan, sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, peran Puskeswan harus dioptimalkan untuk menekan penularan wabah PMK, di antaranya melalui penularan kontak langsung antar hewan ke hewan atau manusia ke hewan.

Tidak hanya itu, Puskeswan juga mampu mendekatkan peternak dengan petugas kesehatan hewan sehingga penanganan PMK bisa dilakukan lebih dini. 

“Kolaborasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten terus kita tingkatkan. Kita juga terus melakukan updating perkembangan penanganan PMK, dan ini tidak luput dari peran serta Puskeswan di berbagai daerah,” tutup Nasrullah.■

Baca juga : Bantu Ekonomi Daerah, Tuscany Boutique Hotel Serap Tenaga Kerja Lokal

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense