BREAKING NEWS
 

KSP: Migor Curah Kemasan Buat Penuhi Kebutuhan Masyarakat

Reporter & Editor :
ADITYA NUGROHO
Rabu, 6 Juli 2022 20:34 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono. (Foto: Kantor Staf Presiden)

RM.id  Rakyat Merdeka - Peluncuran minyak goreng curah kemasan untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga di masyarakat. Terutama di daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau.

“Dengan dikemas maka distribusi minyak goreng curah akan lebih cepat, praktis, dan bisa menjangkau daerah-daerah yang sulit. Selain itu, juga untuk menjaga kualitasnya,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono, di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (6/7).

Menurut Edy, selama ini distribusi minyak goreng curah seringkali terkendala dengan persoalan teknis di lapangan. Seperti keterbatasan mobil tangki pengangkut hingga tangki penampung di kalangan pedagang. Hal itu, ujar Edy, yang seringkali membuat optimalisasi ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng curah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sulit diterapkan.

Baca juga : Jelang Idul Adha, Kementan Siapkan Kebutuhan Pangan Di Wilayah Jakarta

Untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng curah kemasan sesuai dengan HET, kata Edy, pemerintah menerapkan skema kenaikan rasio angka pengali eskpor CPO dan bahan baku minyak goreng menjadi tujuh kali lipat dari kewajiban pasar domestik (DMO), bagi produsen yang bergabung untuk memproduksi minyak goreng curah kemasan.

Adsense

Skema ini, juga menjadi upaya untuk mendongkrak harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit, yang sebelumnya anjlok dan dikeluhkan oleh petani.

“Perubahan rasio satu banding lima menjadi satu banding tujuh ini juga untuk mempercepat ekspor CPO. Sebab, imbas dari larangan eskpor beberapa waktu lalu membuat pasokan CPO menumpuk dan memenuhi tangki-tangki produsen. Kondisi ini membuat sawit petani tidak terserap dan harga menjadi turun,” ungkap Edy.

Baca juga : Presiden ACT Minta Maaf Ke Masyarakat

Selain itu, papar Edy, pemerintah juga melanjutkan mekanisme Flash Out (FO) untuk percepatan penyaluran ekspor CPO. Mekanisme ini, diterapkan kepada eskportir yang tidak tergabung dalam program Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH).

“Pengusaha yang tidak tergabung dalam Simirah bisa melakukan ekspor namun harus membayat biaya tambahan sebesar 200 dolar AS per ton kepada pemerintah,” terangnya.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) hari ini menyalurkan minyak goreng curah kemasan. Peluncuran minyak goreng curah yang diberi nama ‘Minyakita’ tersebut, untuk menjaga harga minyak goreng curah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Baca juga : Jalan Lingkar Timur Urai Kemacetan di Ruas Cirebon-Kuningan

Per 4 Juli 2022, harga minyak goreng curah rata-rata Rp 15.800 per liter. Untuk harga kemasan sederhana Rp 21.900 per liter, dan kemasan premium Rp 25.200 per liter.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense