BREAKING NEWS
 

Presidensi G20 Indonesia Dorong Inovasi Teknologi Digital

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Jumat, 8 Juli 2022 14:51 WIB
Menkominfo Johnny G Plate (Foto: Instagram/johnnyplate)

RM.id  Rakyat Merdeka - Momen Presidensi G20 Indonesia menjadi ajang memfasilitasi diskusi-diskusi membahas transformasi global berbasis digital. Hal itu dapat terjadi karena banyaknya pemangku kepentingan, baik dari sektor publik maupun privat, dari 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia bisa membahas isu penting itu secara lebih formal namun tetap leluasa.

“Pemerintah Indonesia mendapat kehormatan untuk memimpin Presidensi G20 untuk memajukan dialog pemangku kepentingan publik dan swasta tentang isu-isu penting. Termasuk proses transformasi berbasis digital seperti yang kita alami saat ini,” terang Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, di Jakarta, Jumat (8/7), seperti dikutip Antara.

Baca juga : Cegah Stunting, Obat Modern Asli Indonesia Dexa Group Jadi Mitra BKKBN

Johnny menerangkan, di tengah momentum kebangkitan berbagai sektor akibat pandemi Covid-19, salah satu pembahasan yang menarik untuk dibicarakan di G20 adalah inovasi teknologi digital. Inovasi ini bisa tersedia tidak hanya untuk negara maju, tapi juga negara-negara berkembang.

Adsense

Menurut Johnny, dengan kondisi itu, laju digitalisasi pasar global akan menghasilkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Dia yakin, ada potensi perluasan bisnis berbasis digital dalam waktu dekat dengan adanya inovasi.

Baca juga : RUU KUHP Masih Berbau Kolonial

“Diperkirakan 70 persen penciptaan nilai baru dalam perekonomian akan didasarkan pada model bisnis berbasis digital pada 2030. Beberapa di antaranya diproyeksikan melalui aplikasi mobil tanpa pengemudi, meningkatkan portabilitas untuk identitas digital melalui web 5.0, dan masih banyak lagi,” ujar Johnny.

Dia melanjutkan, penyediaan akses merata terkait transformasi digital ini menjadi tantangan yang perlu dicari solusinya di ajang G20. Sebab, berdasarkan data yang ada, baru ada 20 persen penduduk di negara-negara berkembang ataupun perekonomian rendah yang mampu mengakses layanan digital. Itu pun masih terdampak lagi dengan kesenjangan antar gender.

Baca juga : PSIS Semarang Vs Arema FC, Motivasi Tinggi Menuju Liga 1

Maka dari itu, lewat Presidensi G20 Indonesia, diharapkan tantangan serupa bisa dipecahkan dan dicari solusinya bersama para pemangku kepentingan global. Karena, lewat forum-forum yang melibatkan banyak negara, potensi ditemukannya solusi mengatasi masalah akan lebih mudah dan lebih jelas.

“Kita justru berada di ambang mempertaruhkan janji manis pada digitalisasi bagi mereka yang tertinggal. Oleh karena itu, meningkatkan pentingnya upaya kolaboratif untuk menghadirkan kesejahteraan publik pun perlu ditingkatkan,” kata Johnny.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense