Dark/Light Mode

Teken Perjanjian CEPA, Indonesia Dan UEA Makin Lengket, Ini Rincian Benefitnya...

Jumat, 1 Juli 2022 21:35 WIB
Teken Perjanjian CEPA, Indonesia Dan UEA Makin Lengket, Ini Rincian Benefitnya...

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia, negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dan Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA), Sabtu (1/7).

Dalam keterangannya, Kementerian Perdagangan RI menjelaskan, kesepakatan yang ditujukan untuk meningkatkan perdagangan timbal balik antara kedua negara itu meliputi perdagangan barang dan jasa, investasi, hak kekayaan intelektual, ekonomi Islam, prosedur kepabeanan dan fasilitas perdagangan, kerja sama ekonomi, usaha kecil dan menengah, perdagangan digital, serta persyaratan hukum dan masalah kelembagaan.

Kesepakatan tersebut diharapkan dapat mendongkrak nilai ekspor Indonesia ke UEA, sebesar 844,4 juta dolar AS atau 53,9 persen dalam 10 tahun ke depan.

Impor Indonesia dari UEA juga diproyeksikan naik 307,3 juta dolar AS atau sekitar 18,26 persen.

Baca juga : Gandeng Perusahaan Indonesia, AS Dorong Bisnis Berkelanjutan

“Ini bisa digunakan untuk mengurangi defisit perdagangan dengan UEA,” demikian pernyataan Kementerian Perdagangan RI.

Kesepakatan tersebut merupakan perjanjian perdagangan pertama Indonesia, dengan negara di kawasan Teluk.

“Hal ini menunjukkan bahwa UEA merupakan mitra penting bagi Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat terus ditingkatkan di masa mendatang,” imbuh pernyataan tersebut.

Bagi UEA, ini adalah CEPA ketiga, setelah penandatanganan pakta serupa dengan Israel pada Mei dan India pada Februari.

Baca juga : Indonesia Terima 300 Mesin Pendingin Vaksin Covid

Perjanjian UEA dengan Indonesia merupakan perpanjangan dari hubungan perdagangan dan investasi yang kuat antara kedua negara.

Tahun 2020, nilai perdagangan antara UEA dan Indonesia mencapai sekitar 2,5 miliar dolar AS. Dengan nilai ekspor UEA ke Indonesia sebesar 1,5 miliar dolar AS. Sementara impor Indonesia ke UEA, berjumlah 1 miliar dolar AS.

"Indonesia ingin menggandakan perdagangan timbal balik pada tahun 2025," kata Muhammad Luthfi - yang kala itu menjabat Menteri Perdagangan RI - seperti dikutip The National, November 2021. 

Indonesia kini sudah berada di jalur yang benar, untuk menjadi salah satu negara ekonomi Asia, dengan pertumbuhan tercepat tahun ini.

Baca juga : Dukung UMKM, Danone Indonesia Resmikan Damping Center di Tangsel

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,6 persen pada tahun ini, dan 6 persen pada 2023.

Ekonomi negara itu kembali tumbuh pada 2021, setelah terkontraksi sebesar 2,1 persen pada 2020, di puncak pandemi Covid-19.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.