RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, jumlah kasus cacar monyet atau monkeypox semakin meningkat.
Hingga 6 November 2023, Kemenkes mengungkapkan terdapat 34 kasus cacar monyet. Secara rinci, jumlah kasus di Banten yang terkonfirmasi sebanyak 5 kasus, 27 kasus di DKI Jakarta dan 2 terkonfirmasi di Jawa Barat.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku telah menyiapkan beberapa tindakan agar penyebaran cacar monyet tidak meluas. Salah satunya, melakukan pengadaan obat dan vaksin.
Baca juga : Awas, Wabah Jelang Pemilu
Budi menuturkan, sebanyak 1.008 botol fecovirimat dan 4.500 vaksin Mpox telah disiapkan.
“Obat dan vaksin diperkirakan tersedia pada akhir November 2023. Vaksin akan diberikan kepada masyarakat dengan faktor risiko khusus,” kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR membahas Program Prioritas Nasional dan Perkembangan Peraturan Pelaksanaan UU Kesehatan di Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Eks Dirut Inalum ini mengatakan, kasus penularan cacar monyet memang meningkat. Penyakit ini sensitif karena terjadi pada segmen khusus.
Baca juga : Amran Sulaiman Berbenah Kejar Target Peningkatan Produksi
Mayoritas pengidap kasus monkeypox memiliki orientasi seksual Lelaki Seks Lelaki (LSL) dan pengidap HIV.
Budi memastikan, kasus monkeypox di Indonesia masih bisa ditangani. Sampai saat ini, tak ada kasus meninggal dunia akibat monkeypox.
Angka ini telah dilaporkan sejak 13 Oktober 2023. Mayoritas kasus menimpa laki-laki berusia 18-49 tahun. “Karena perilaku LSL-nya itu ganti-ganti,” bebernya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.