Sebelumnya
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menambahkan, keberhasilan meningkatkan produksi jagung ini memang membanggakan.
Keberhasilan ini tidak lepas dari inisiatif Kementerian Pertanian (Kementan), yang menetapkan aturan harga jagung di petani minimal Rp 3.150 per kilogram pada awal pemerintahan.
Baca juga : Dua Menteri Jokowi Dikepung Lima Petahana
Kemudian, kebijakan ini ditopang dengan program lain, terkait produksi jagung secara besar-besaran. Yakni, pemanfaatan benih unggul jagung tongkol dua dan jagung hibrida. Selain itu, dilakukan peningkatan indeks pertanaman jagung di sawah, perluasan di lahan kering, integrasi jagung-sawit lewat tumpangsari, dan tanam jagung di lahan hutan.
"Bahkan, di lahan seperti kuburan, pematang sawah, dan pinggir jalan pun ditanami jagung. Pemuda tani milenial pun bertanam jagung karena menguntungkan," jelas Amran.
Baca juga : Jokowi Hadiri Peringatan HMI Ke-72 Tahun
Dari aspek hilir, Kementan juga memerhatikan ketersediaan sarana pasca panen. Yaitu dengan bermitra dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT). Hasilnya, produksi meningkat sehingga Indonesia mampu menyetop impor 3,6 juta ton setiap tahunnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.