Dark/Light Mode

Pendamping Lokal Desa Bakal Naik Gaji

Senin, 4 Februari 2019 13:43 WIB
Presiden Joko Widodo saat menjelaskan manfaat program dana desa yang dilakukan pemerintah di Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. (Foto : dok Wantannas.go.id)
Presiden Joko Widodo saat menjelaskan manfaat program dana desa yang dilakukan pemerintah di Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. (Foto : dok Wantannas.go.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam lima tahun ini, persentase penyerapan dana desa terus membaik. Dana desa mulai dirasakan masyarakat untuk membangun kesejahteraan desa di daerah.

“Pada 2019, dana desa sebesar Rp 70 triliun, diharapkan tiap desa akan mendapat dana untuk pembangunan desa sebesar Rp 700 juta sampai Rp 4 miliar. Dan kita berharap penyerapannya bisa di atas 99 persen,” kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDT) Eko Putro Sandjojo saat melakukan sosialisasi prioritas penggunaan dana desa 2019 bersama Presiden Joko Widodo di Surabaya, Minggu (3/2).

Turut hadir, Ibu Iriana Joko Widodo, Menteri Kabinet Kerja, serta unsur Pemerintah Provinsi dan Walikota Surabaya, Kepala Dinas PMD Kabupaten, Camat, Pemerintah Desa, Tenaga Pendamping Profesional Desa, Kader Posyandu, Pengurus BUMDes, Kader PAUD, Tim Pelaksana Inovasi Desa dan penggiat desa.

Baca juga : Kemenkes Gencarkan Gerakan Jumantik

Di sana, Eko mengungkapkan keberhasilan dana desa tidak terlepas dari peran penting para pendamping desa. Atas dasar tersebut, dirinya akan menaikan gaji Pendamping Lokal Desa (PLD). “PLD kan gajinya masih rendah, Insyaallah bulan ini dinaikkan. Kalian telah membuktikan bahwa dana desa berhasil, itu kerja keras kalian semua dan itu nyata bukan hoaks,” kata dia.

Eko menjelaskan, bukti keberhasilan dana desa bisa dilihat dalam empat tahun ini, diantaranya terjadi penurunan angka kemiskinan, penurunan angka stunting dari 37 persen menjadi 30 persen, peningkatan pendapatan perkapita hampir 50 persen, membuka lapangan kerja melalui program Padat Karya Tunai (PKT), BUMDes, desa wisata. Angka pengangguran di desa turun daripada di kota, 3,72 persen angka pengangguran di desa, sedangkan di kota 6,34 persen. Gini ratio di desa 0,384 menjadi 0,319.

“Pendamping desa berguna tidak? Perlu dilanjutkan tidak? Kalian orang di atas rata- rata yang ingin berjuang untuk negara ini. Kalian adalah pahlawan pejuang desa,” kata dia.

Baca juga : PLN Bakal Kasih Diskon Tarif Setrum

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan bahwa di Jawa Timur ini tidak ada satupun desa dan lorong pertumbuhan yang tidak tersentuh. Semenjak adanya dana desa, pertumbuhan desa makin maju.

“Selama 2015-2018 anggaran dana desa di Jawa Timur 19 Triliun dengan penyerapan re- alisasi pada 2018 sebesar 99,62 persen. Selama 4 tahun dana desa masih untuk infrastruktur 84,5 persen. Kedepannya untuk ekonomi produktif, terutama bagi kaum perempuan,” harapnya.

Terkait pelaksanaan dana desa di Provinsi Jawa Timur selama 4 tahun telah berhasil membangun jalan desa sepanjang 25.441.630 meter, jembatan 223.171 meter, air bersih sebanyak 12.781 unit, polindes 1.911 unit, irigasi 6.645 unit, drainase 3.577.955 meter, tam- batan perahu 112 unit, embung 160 unit, MCK 34.926 unit, pasar desa 1.542 unit, PAUD 4.109 unit, posyandu 1.657 unit, sumur 990 unit, penahan tanah 21.713 unit, sarana olah raga 1.948 unit. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :