BREAKING NEWS
 

Sambut New Normal

Pembangunan Desa Harus Berdasarkan Kebutuhan

Reporter : DIDI RUSTANDI
Editor : MUHAMAD FIKY
Senin, 29 Juni 2020 16:45 WIB
Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menjadi keynote speaker pada Webinar Nasional di Universitas Negari Malang, Senin (29/06).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar minta dosen dan kampus turut terlibat membantu kepala-kepala desa dalam menyusun perencanaan program pembangunan desa.

Halim mengungkapkan, salah satu yang menjadi kendala pembangunan desa adalah perencanaan. Selama ini masih banyak kepala desa yang melakukan pembangunan tidak berbasis kebutuhan, melainkan atas dasar keinginan atau ingin sama dengan desa tetangga.

"Perencanaan pembangunan desa cenderung berdasarkan pada keinginan. Hampir semua warga masyarakat desa seakan-akan terjadi perebutan untuk lokasi pembangunan," ungkap Halim saat menjadi keynote speaker pada kegiatan Webinar Nasional yang digelar Universitas Negari Malang, Senin (29/06).

Baca juga : Aceh Harumkan Indonesia

Mendes mengatakan, melalui sentuhan dosen dan kampus,  maka pembangunan desa lebih terarah kepada hal-hal yang prioritas sehingga peningkatan ekonomi masyarakat desa tumbuh.

Mantan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur itu melanjutkan, selama ini Dana Desa banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan yang menghubungkan desa satu ke desa lainnya atau dari kampung satu ke kampung sebelah. 

Adsense

Pembangunan infrastruktur tersebut,  harus bertumpu pada kepentingan peningkatan ekonomi.

Baca juga : Sambut New Normal, Kawasan Wisata Alam Mulai Dibuka

"Dalam poros desa harus yang menghubungkan ke lembaga-lembaga pendidikan, ke tempat-tempat kesehatan atau tempat-tempat produksi, entah itu produksi pangan atau produksi lainnya," imbuhnya.

Mendes meminta agar pembangunan yang dianggap tidak berdasarkan kebutuhan dapat menjadi pelajaran dan dievaluasi. 

Pada tahun anggaran 2021 mendatang dana desa harus digunakan lebih bijak berdasarkan kebutuhan yang mendesak atau skala prioritas.

Baca juga : Sambut New Normal, Ajaib Group Hadirkan Layanan Perdagangan Saham online

Salah satu contoh di wilayah Papua, Papua Barat dan NTT masih ada kurang lebih 5 ribu desa yang belum ada listrik. Oleh karena itu, dana desa harus digunakan untuk program elektrifikasi desa.

"Lalu yang ke-2 sampai hari ini masih ada sekitar 1500 desa yang tidak memiliki jaringan internet, maka penggunaan dana desa 2021 kita upayakan untuk desa-desa seperti itu digunakan untuk kepentingan pengadaan internet. Tentu ini juga akan dikerjasamakan dengan Kominfo, Telkom dan berbagai pihak yang memiliki kewenangan," jelasnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense