Sebelumnya
Ade mengungkapkan, selama ini untuk meminimalisir risiko penularan, para bidan melakukan inovasi agar pelayanan tetap ada. Satu di antaranya adalah pengembangan komunikasi via daring untuk membatasi bertemu langsung.
Pelayanan tatap muka diakuinya memang masih ada, tapi sudah dibatasi. Karena itu, mereka memgembangkan komunikasi lewat online.
Baca juga : 1.392 Pedagang Pasar Terpapar Covid-19
“Kalau mau ketemuan, janjian dulu agar tidak menimbulkan kumpulkumpul,” ujarnya. Selama ini, lanjut Ade, bidan saat bertemu pasien juga diwajibkan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Sebelumnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan, sebanyak 117 dokter meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Baca juga : Sedih, 78 Perawat Ikut Gugur Karena Terpapar Covid-19
Data tersebut merupakan akumulasi hingga 17 September 2020. Dari jumlah keseluruhan, catatan kematian dokter terbanyak di Jawa Timur, Sumatera Utara dan DKI Jakarta.
Rinciannya, 30 dokter meninggal di Jawa Timur, 21 dokter di Sumatera Utara, 16 dokter di DKI Jakarta, 11 dokter di Jawa Barat, 8 dokter di Jawa Tengah, 6 dokter di Sulawesi Selatan, 4 dokter di Bali dan 4 dokter di Kalimantan Selatan. [QAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.