RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah menggandeng Jepang dalam proyek pembangunan Pelabuhan Patimban. Hadirnya pelabuhan besar di Indonesia ini, diyakini mampu mengalahkan pelabuhan di Shanghai dan Singapura.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Patimban bakal menjadi pelabuhan internasional premium.
Premium yang dimaksud, karena pelabuhan ini mampu memiliki kapasitas terminal kontainer 7,5 juta TEUs (Twenty-foot Equivalent Unit) dan terminal kendaraan 600.000 CBU (Completely Built Up) per tahun.
Baca juga : Kasus Suap Pengurusan DAK, KPK Rampungkan Penyidikan Bupati Labura
“Indonesia dapat mengalahkan, bahkan menyamai Shanghai dan Singapura. Patimban menjadi work connecting port,” kata BKS, sapaan Budi Karya Sumadi, dalam Public Expose Pelabuhan Patimban, kemarin.
BKS mengatakan, Pelabuhan Patimban akan memperkuat keberadaan Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah terlalu padat.
Menurutnya, Patimban merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan pendanaan dari pinjaman lunak atau Official Development Assistance (ODA) Loan dari Pemerintah Jepang. Tahap selanjutnya, pendanaannya melalui kerja sama Pemerintah dan badan usaha.
Baca juga : Indonesia Bisa Tiru China Dan Singapura
Pelabuhan Patimban juga diharapkan menstimulasi daerah-daerah, seperti Cirebon, Subang dan Majalengka (Rebana) dan Kertajati.
Mantan Dirut Angkasa Pura II ini menegaskan, aspek konektivitas ini sangat didukung oleh tol ke Pelabuhan Patimban yang ditargetkan rampung 2023.
“Dua pelabuhan internasional dan bandara internasional yang terkoneksi industri dengan tol dan non-tol Jakarta hingga Surabaya, akan menumbuhkan sektor industri di sekitar Patimban,” ujar BKS.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.