Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menteri Bappenas: Tahun Depan Penuh Peluang Dan Tantangan

Sabtu, 26 Desember 2020 09:25 WIB
Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa
Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyiapkan strategi jitu dalam pembangunan pemulihan ekonomi di tahun 2021.

Peluang dan tantangan dalam pemulihan ekonomi masih ada dan terus dilakukannya dengan memaksimalkan kembali mesin penggerak ekonomi, yakni industri, infrastruktur, pariwisata, dan investasi melalui perbaikan di berbagai aspek tahun 2021. 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyebutkan, setidaknya ada tiga pelajaran penting dari tahun 2020. Pertama, pentingnya strategi yang adaptif untuk menjaga resiliensi  perekonomian akibat adanya tekanan yang berpengaruh pada investasi dan kesempatan kerja yang melemah.

Kedua, penyesuaian struktural yang cepat, tepat dan terpadu, baik di level pusat dan di level daerah untuk adaptasi mitigasi Covid-19. 

Baca juga : Gus Mus Doakan Yaqut Amanah Dan Tanggung Jawab

Ketiga, koreksi atas kebijakan pemerintah di berbagai aspek, dan perlunya arah baru sebagai fondasi ke depan dengan perubahan, penataan, dan penyesuaian strategi baru, menggantikan strategi lama demi mempercepat pembangunan.

“Pandemi Covid-19 telah mendorong terjadinya evolusi yang dipercepat pada pilar transformasi digital. Pertemuan virtual dengan beragam platform muncul di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Kita hidup di sebuah new reality, yang ditandai sebagai less contact economy atau less contact society. Hal ini sebagai kenyataan baru yang dihadapi dan akan diterapkan ke depan,” ujar Suharso saat memaparkan strategi pembangunan 2021 secara virtual, Selasa (22/12). 

Suharso mengungkapkan, ada lima peluang dan tantangan di perekonomian 2021. Pertama, penanganan Covid-19 secara tepat, cepat, terukur dan holistik, mengingat vaksin akan menjadi game changer menekan laju penyebaran Covid-19, dengan tetap  menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

Kedua, tekanan terhadap daya beli masyarakat, walau lebih moderat, mengingat pemulihan sektor bisnis berlangsung secara bertahap, mengikuti tahapan pengendalian penyebaran virus. 

Baca juga : Calon Penumpang Disarankan Rapid Test Antigen H-1 Keberangkatan

Ketiga, tahun pemulihan ekonomi dan reformasi sosial yang akan dilaksanakan dengan semangat baru, paradigma baru, cara baru, bekerja extraordinary, tidak konvensional dan tidak birokratis. 

Keempat, reformasi sosial yang berkeadilan dengan UMKM dan ekonomi perdesaan sebagai penyangga pemulihan ekonomi nasional akan menjadi prioritas. 

Kelima, momentum mendorong pembangunan lingkungan hidup, mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan, pembangunan rendah karbon, mitigasi perubahan iklim sebagai cerminan dari ‘green economy’ dan bahkan, ‘blue sky.

Untuk itu, kata dia, pentingnya memetakan sektor mana yang paling parah, moderat dan ringan akibat pandemi Covid. Adapun sektor ekonomi yang mampu bertahan dan meningkat di tengah pandemi, seperti e-commerce, logistic, food delivery, teknologi, obat-obatan, streaming service, ekonomi kreatif, dan bahkan tanaman hias dan anggrek yang menjadi tren baru di era work from home, stay at home. 

Baca juga : H-1 Natal, Monitoring Nataru Di 51 Pelabuhan Aman Terkendali

“Badai Covid-19 memberikan pelajaran penting bagi kita untuk menata lagi sistem kesehatan nasional, sistem ketahanan bencana, sistem ketahanan pangan, maupun sistem perlindungan social,” terangnya. 

Suharos menilai, tahun 2021, diperkirakan menjadi tahun awal pemulihan ekonomi. Ini momentum untuk mendorong reformasi sosial, baik aspek perubahan struktural maupun perubahan kultural, mindset, dan paradigma. 

“Tahun 2021 menjadi momentum untuk memperkuat pendekatan collaborative work, collaborative governance, dan policy networks untuk menghadirkan pelayanan publik,” tegasnya. [FIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.