RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, kemarin, melantik Askolani sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) baru. Diharapkannya, Askolani bisa mempertahankan penerimaan negara dari Bea dan Cukai yang pada tahun lalu mencapai target.
Askolani menjadi Dirjen Bea Cukai menggantikan Heru Pambudi. Sebelumnya Askolani menjabat sebagai Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sedangkan, Heru digeser menjadi Sekretaris Jenderal Kemenkeu menggantikan Hadiyanto.
“Saya minta Pak Askolani mempertahankan capaian (tidak merosot) dari target penerimaan negara DJBC. Untuk mencapai itu, bukan langkah yang mudah,” kata Ani, panggilan akrab Sri Mulyani usai melantik jajaran eselon satu Kemenkeu, kemarin.
Baca juga : Holding BUMN Buka Akses Pembiayaan Mikro Lebih Cepat
Ani menuturkan, optimalisasi penerimaan negara dapat dilakukan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi penerimaan, serta membangun data analitik sebagai satu alat mencapai target penerimaan.
Tahun ini DJBC menargetkan penerimaan sebesar Rp 215 triliun. Hingga akhir Januari telah terealisasi Rp 12,5 triliun atau 5,8 persen dari target. Capaian ini tumbuh 175,3 persen (year on year/yoy) dibanding periode sama 2020 yakni Rp 4,5 triliun.
Pada tahun 2020, DJBC mampu menyumbang penerimaan negara sebesar Rp 212,8 triliun atau 103,5 persen dari target Rp 205,7 triliun.
Baca juga : Dukung Karir Pelatih, PSSI Bakal Mendata Penyetaraan Lisensi
Ani mengatakan, agar target tahun ini bisa terealisasi, DJBC harus meningkatkan pelayanan dalam fasilitas perdagangan dan industri, termasuk mendorong ekspor. Karena, seluruh kantor wilayah memiliki tugas untuk mendorong langkah-langkah ekspor di Indonesia.
“Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga harus melakukan perlindungan bagi perekonomian dan masyarakat terhadap berbagai ancaman penyelundupan,” tegas Ani.
Secara keseluruhan, Ani berharap, Askolani dapat meneruskan berbagai reformasi di Direktorat JBC yang telah dilakukan oleh Heru Pambudi. Menurutnya, melanjutkan reformasi di lingkungan DJBC adalah keharusan, bukan pilihan. Untuk itu berbagai area perkuatan integritas, budaya organisasi dan penguatan kelembagaan harus menjadi perhatian.
Baca juga : Tangani Banjir Kalsel, KLHK Siapkan Perpres Penertiban Tambang Nakal
Selain memberikan posisi baru untuk Askolani dan Heru Pambudi, Ani juga merombak jajaran eselon satu lainnya. Ani mengangkat Isa Rachmatarwata menjadi Dirjen Anggaran. Kemudian, menunjuk Rio Silaban menjadi Dirjen Kekayaan Negara, Hadiyanto menjadi Dirjen Perbendaharaan, dan Andin Hadiyanto menjadi Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK). [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.