BREAKING NEWS
 

Bertemu Delegasi S&P, Airlangga Bicara Pemulihan Ekonomi Sampai Vaksinasi

Reporter & Editor :
ADITYA NUGROHO
Selasa, 23 Maret 2021 23:48 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan delegasi lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor Global Rating (S&P). Mereka bicara soal pemulihan ekonomi sampai vaksinasi.

Airlangga mengatakan, ekonomi Indonesia diproyeksikan pulih pada 2021. Hal ini sejalan dengan proyeksi berbagai lembaga internasional.

Menurut dia, ketersediaan vaksin juga meningkatkan optimisme pemulihan. Pemerintah juga menyiapkan strategi kebijakan yang akan difokuskan pada empat faktor utama penggerak perekonomian. Yaitu konsumsi rumah tangga, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor.

Menurut Ketua Umum Golkar ini, Pemerintah terus mengalokasikan Anggaran Penanganan Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) pada tahun 2021 yang mencapai Rp 699,4 triliun. Jika dikonversi ke dolar nilai mencapai 49,6 miliar dolar AS.

Baca juga : JK : Bulan Depan, Masjid Akan Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19

Program tersebut mencakup sektor kesehatan dan perlindungan sosial, dukungan UMKM dan pembiayaan perusahaan, serta insentif bisnis. “Selain itu, terdapat berbagai program prioritas dalam upaya mendorong penciptaan lapangan kerja,” beber Airlangga, Selasa (23/3).

Selain alokasi anggaran PC-PEN, pemerintah fokus pada percepatan program vaksinasi dalam upaya membentuk herd immunity. “Untuk mendukung program vaksinasi, pemerintah telah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM) di 15 provinsi,” tambah Airlangga. 

Adsense

Menurutnya, kebijakan tersebut cukup efektif menekan angka kasus positif. Ini terlihat dari tren penurunan angka kasus positif Covid-19.

Dalam jangka panjang, kata Airlangga, pemerintah berkomitmen untuk melakukan reformasi struktural, melalui implementasi UU Cipta Kerja. UU ini akan menyederhanakan dan mensinkronkan peraturan yang jumlahnya terlalu besar yang seringkali menghambat. 

Baca juga : Puan Harap Ekonomi Syariah Digenjot Untuk Pemulihan Ekonomi Nasional

“Undang-Undang Cipta Kerja berperan sebagai jembatan antara program mitigasi Covid-19 dan reformasi struktural jangka panjang,” tegas Airlangga.

Selain itu, untuk mengisi kesenjangan infrastruktur dan mencari sumber keuangan dari investor swasta, Pemerintah telah membentuk Indonesia Investment Authority (INA). Pembangunan infrastruktur juga akan dilanjutkan, melalui Proyek Strategis Nasional (PSN) di tengah pandemi Covid-19.

“Pembangunan infrastruktur ini akan membantu pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.

Terakhir, Airlangga menjelaskan akan meningkatkan kerja sama ekonomi internasional. Salah satunya melalui RCEP, untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan Foreign Direct Investment (FDI).

Baca juga : Pabrik Gula Terbesar se-Asia Tenggara Gerakkan Ekonomi Dari Sulawesi Selatan

Sebelumnya, pada April tahun lalu, S&P mempertahankan peringkat kredit Indonesia pada posisi BBB dengan perubahan outlook dari ‘stabil’ ke ‘negatif’. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense