BREAKING NEWS
 

Ditjen Perkebunan Kementan: Persediaan Gula Aman untuk Tiga Bulan

Reporter : DANU ARIFIANTO
Editor : OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Kamis, 20 Mei 2021 12:45 WIB
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin ketersediaan gula nasional sejak sebelum ramadan, lebaran, dan beberapa waktu mendatang. Dengan ketersediaan yang cukup, harga gula di pasaran menjadi stabil.

Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan menunjukkan data ketersediaan gula nasional per April sebesar 717.447 ton. Jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sejak Mei hingga Juli 2021 mendatang.

Sekretaris Ditjen Perkebunan Antarjo Dikin menyampaikan hal itu kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (20/5). "Kebutuhan gula saat ini rata-rata per bulan 229.478 ton. Sehingga persediaan gula sebesar 717.447 ton cukup untuk tiga bulan ke depan," ungkapnya.

Persediaan gula hingga 16 Mei 2021 tersebar di beberapa pihak. Yakni, pabrik gula 226.967 ton (32 persen), pedagang 151.594 ton (21 persen), petani 10.143 ton (2 persen), dan paling banyak tersebar di pasar dan rumah tangga yakni sebesar 328.743 ton (46 persen).

Baca juga : Kapolri Dukung Kementan Tingkatkan Produksi Pangan Nasional

Ketersediaan gula yang cukup untuk beberapa bulan ke depan memberikan kesempatan petani tebu untuk mengolah kebun tebunya. "Sekarang ini masih belum masuk proses panen tebu. Juni baru akan tebang pohon tebu. Biasanya Agustus puncak persediaan gula," ujar Antarjo.

Diakuinya, pada ramadan dan lebaran kemarin, dia sempat mengkhawatirkan produksi gula. Mengingat, belum masuk musim panen tebu. "Ada impor gula, tetapi hanya untuk cadangan untuk antisipasi kalau terjadi gejolak permintaan gula," imbuhnya.

Adsense

Gula menjadi perhatian penting Kementan sehingga kementerian itu memasukkan swasembada gula menjadi program Super Prioritas Ditjen Perkebunan.

Program tersebut diupayakan melalui identifikasi target areal intensifikasi 200 ribu hektare dan ekstensifikasi 50 ribu hektare, peningkatan kapasitas pabrik gula, target produksi 678 ribu ton (intensifikasi ekstensifikasi), penyiapan plasma dalam kemitraan Pabrik Gula (PG) BUMN dan swasta, serta penyiapan benih untuk swasembada gula konsumsi (provitas 83-100 ton hektare kultur jaringan dan SE).

Baca juga : Pemuda OKI Dunia Bangga Jokowi Kutuk Keras Agresi Militer Israel

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong jajaran Ditjen Perkebunan menyusun langkah konkret swasembada gula konsumsi pada perencanaan pembangunan subsektor perkebunan 2021.

Mentan meminta Ditjen Perkebunan menyusun langkah-langkah konkret dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi tebu. Kemudian meningkatkan kapasitas dan efisiensi PG berbasis tebu. Juga, meningkatkan penyerapan tenaga kerjanya dan pendapatan petani/pekebun.

Penyusunan langkah tersebut menurut Mentan harus dilakukan dengan menerapkan program pendukung lainya seperti cara bertindak (CB) 1 tentang peningkatan kapasitas, CB2 tentang diversifikasi pangan, CB3 tentang lumbung pangan, CB4 tentang pertanian modern serta CB5 tentang ekspor kopi, kakao, kelapa dan karet.

Hingga saat ini Ditjen Perkebunan dalam melakukan percepatan program swasembada gula konsumsi nasional tahun 2021 menggarap areal seluas 10.798 hektare yang terdiri dari perluasan lahan tebu seluas 1.000 hektare, rawat ratoon 6.798 hektare dan bongkar ratoon 3.000 hektare. Program tersebut sudah dilakukan sejak 2020.

Baca juga : Kementan Pastikan Stok Komoditas Hewani Aman Pasca Lebaran

Untuk target kegiatan sampai tahun 2023, akan melakukan kegiatan tebu 250 ribu hektare yaitu rawat ratoon 125 ribu hektare, bongkar ratoon 75 ribu hektare dan perluasan 50 ribu hektare. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense