RM.id Rakyat Merdeka - Di tengah ketegangan di wilayah Laut China Selatan (LCS), Filipina terus memperkuat armada militernya. Manila telah memesan dua kapal perang baru dari Hyundai Heavy Industries Korea Selatan (Korsel).
Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan, Filipina perlu memodernisasi Angkatan Laut Manila. Apalagi, mereka kerap berselisih dengan Negeri Tirai Bambu di LCS.
Baca juga : Bantah Diskriminatif, Muhadjir Jelaskan Pelonggaran Nataru
Sebelumnya, sejumlah kapal perang milik Filipina kerap mengalami kerusakan karena terkikis usia. Bahkan, selama beberapa dekade, mereka masih mengoperasikan kapal perang buatan Amerika Serikat (AS) dari Perang Dunia II.
Hingga akhirnya, pada 2010, Presiden Filipina saat itu Benigno Aquino, memulai program modernisasi sistem persenjataan mereka. Filipina membuat kesepakatan senilai 556 juta dolar AS atau sekitar Rp 7,933 triliun dengan Hyundai Heavy Industries.
Baca juga : Hadapi Nataru, Sandi Minta Bali Siap-siap Kebanjiran Wisatawan
Itu juga menambah jumlah kontrak yang telah disepakati antara Manila dengan perusahaan raksasa pembuat kapal asal Korsel itu, setelah lima tahun lalu mereka juga menyepakati pembangunan dua fregat baru untuk Angkatan Laut Filipina.
Seperti diketahui, fregat dan juga korvet, merupakan dua jenis kapal perang cepat. Sering digunakan untuk melindungi kapal lain dari serangan.
Baca juga : Tetangga Juga Sibuk Urus Bencana
"Proyek ini akan memberi Angkatan Laut Filipina dua korvet modern yang mampu melakukan misi anti-kapal, anti-kapal selam dan anti-perang udara,” kata Lorenzana, dilansir Channel News Asia, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.