Sebelumnya
Kim Jong-il mulai berkuasa pada tahun 1994, setelah ayahnya yang bernama Kim Il-Sung wafat di kediamannya di Pyongyang, karena penyebab yang sama: serangan jantung.
Diktator yang mendirikan Korea Utara pada tahun 1948 itu menghembuskan napas terakhirnya dalam usia 82 tahun.
Seperti halnya Kim Jong Un, Kim Jong-il juga seorang perokok dan penderita diabetes.
Baca juga : Kim Jong-un Dalam Masa Penyembuhan Usai Operasi Jantung
Saking gemar merokok, Kim Jong-il pernah menugaskan ilmuwan Korea Utara untuk menduplikasi rokok favoritnya, Rothman's, dengan tembakau yang tumbuh di Afrika pada tahun 1990-an.
Padahal, ketika itu, ratusan ribu warga Korea Utara meregang nyawa karena kelaparan.
Hal ini diungkap ahli biologi Kim Hyeongsoo, dalam sebuah konferensi hak asasi manusia beberapa tahun lalu.
Baca juga : Cegah Covid-19, Angkasa Pura II Bantu APD dan Alat Kesehatan di Banten
Kim Hyeongsoo juga melaporkan, Kim Jong Il memerintahkan lusinan ilmuwan membuat afrodisiak (senyawa peningkat libido) untuk dirinya.
Selama 17 tahun Kim Jong II berkuasa, Korea Utara adalah pelanggan nomor satu dunia untuk wine jenis Henacy Paradis Cognac.
Ajudan pemerintah pun kerap dikirim ke Beijing, hanya untuk mengambil Big Mac di McDonald's.
Baca juga : Mayoritas Korban Jiwa Punya Riwayat Darah Tinggi dan Diabetes
Media Korea Selatan melaporkan, tim dokter China dan Prancis ikut terlibat saat Kim Jong-il mengalami stroke pada tahun 2008.
Tiga tahun berselang, Kim Jong-il wafat karena serangan jantung. Meski ada juga yang bilang, Kim Jong-il meninggal lebih awal akibat komplikasi diabetes. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.