RM.id Rakyat Merdeka - Taliban Afghanistan pada Selasa (10/11/2020) mengeluarkan pernyataan terhadap pemerintah Amerika Serikat (AS). Isinya, meminta Presiden terpilih AS, Joe Biden, agar tetap berpegang pada perjanjian Februari lalu, untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan.
Saat ini, AS sebenarnya telah menarik pasukannya. Diperkirakan, penarikan ini akan selesai pada Mei.
Baca juga : Ma`ruf Rutin Jalan Di Air
"Imarah (Pemerintahan) Islam ingin menekankan kepada Presiden terpilih Amerika yang baru dan pemerintahan mendatang AS. Implementasi perjanjian adalah alat yang paling masuk akal dan efektif untuk mengakhiri konflik kedua negara kami," kata pernyataan kelompok militan itu.
Namun, kekerasan justru meningkat di seluruh Afghanistan. Taliban bahkan menyerang ibu kota provinsi. Dalam beberapa kasus, akhirnya memicu serangan udara, karena pembicaraan di Ibu Kota Qatar mengalami penundaan.
Baca juga : Pemerintah Pisah Lokasi Pengungsian Kebakaran
Sebelumnya, Presiden Donald Trump menjadikan isu mengakhiri perang di Afghanistan ini sebagai janji kampanyenya. Dalam sebuah Tweet Oktober lalu dia tegaskan, pasukan AS keluar seluruhnya dari Afghanistan pada Natal atau Desember mendatang. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.