Dark/Light Mode

Seumuran Dengan Biden, Tapi Merasa Prima

Ma`ruf Rutin Jalan Di Air

Senin, 9 November 2020 07:18 WIB
Wapres Ma`ruf Amin (Foto: Twitter @kiyai_MarufAmin)
Wapres Ma`ruf Amin (Foto: Twitter @kiyai_MarufAmin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Joe Biden, Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), ternyata seumuran dengan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Sama-sama kepala 7. Seperti Biden yang selalu tampil gagah, bugar dan sehat, Kiai Ma'ruf juga memastikan dirinya dalam kondisi seperti itu. Kiai Ma'ruf punya rahasia selalu menjaga tubuhnya tetap fit. Apa itu? Jalan di air salah satu kiatnya.

Saat ini, Kiai Ma'ruf berusia berusia 77 tahun 8 bulan. Sedangkan Biden berusia 77 tahun 11 bulan, 19 hari. Pada 20 November nanti, dia berulang tahun ke-78. Dengan umur segitu, Biden tercatat sebagai Presiden AS tertua sepanjang sejarah. Sebelum jadi Presiden, ia juga pernah menjabat sebagai Wapres di era Presiden Barack Obama. 

Di usia yang sudah tidak muda lagi, Biden dan Kiai Ma’ruf sama-sama tak mau pensiun. Keduanya memilih tetap produktif: memimpin negara. Keduanya juga tetap terlihat bugar dan mampu melaksanakan tugas dengan baik.

Baca juga : Gandeng Kemendes, Pupuk Kaltim Gagas Program Agro Solution Di Dompu

Apa rahasia Biden tetap sehat dan bugar? Belum bisa dikonfirmasi. Lalu apa rahasia kebugaran Kiai Ma’ruf? Jubir Wapres, Masduki Baidlowi membeberkannya. “Olahraga rutin tiap pagi,” kata pria yang akrab disapa Cak Duki ini, dalam obrolan dengan Rakyat Merdeka, kemarin.

Olahraga apa? Kata Cak Duki, biasanya, mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu, jalan kaki sejauh 3 kilometer. “Terus jalan di air," beber Cak Duki. Maksudnya? "Kayak jalan di tempat, tapi di air. Jadi, bebannya lebih berat. Ada mesin, kayak sepeda statis, tapi di air. Untuk menguatkan beban tubuh dan kaki, terutama," jelas Cak Duki.

Dia menambahkan, usia tidak menjadi alasan untuk tidak produktif. Apalagi usia Kiai Ma’ruf dan Biden bukanlah yang paling tua di antara yang pernah memimpin negara. Contohnya, tidak usah jauh-jauh. Malaysia, pada 10 Mei 2018-1 Maret 2020, dipimpin politisi yang jauh lebih tua, yakni Mahathir Mohamad. "Umurnya, 90 tahun lebih, tapi juga produktif," tuturnya, mencontohkan.

Baca juga : Pengusaha IT Hingga Manufaktur China Jajaki Investasi Di Tanah Air

Cak Duki mengakui, mengurus negara memang membutuhkan energi besar. Namun, dengan rajin menjaga kebugaran, beratnya tugas Wapres tidak membuat kondisi Kiai Ma'ruf drop. "Tambah sehat sekarang. Malah dapat tugas baru dari Pak Jokowi," ungkapnya.

Tugas baru yang dimaksud adalah menjadi Dewan Pengarah Tim Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat. "Kalau tidak sehat, tidak produktif, kan tidak mungkin ditambahin tugas-tugas baru," sambung Cak Duki.

Soal kerja Kiai Ma’ruf yang kadang dianggap tak terlihat, Cak Duki menjelaskan, hal itu karena tidak semua diliput media. "Banyak kerja-kerja di balik layar lah," ucapnya. Menurutnya, peran serupa juga dilakukan wapres-wapres sebelum Ma'ruf. 

Baca juga : Trafik Penerbangan AP I Naik, Bukti Kepercayaan Publik Makin Pulih

Cak Duki mengakui, banyak orang membanding-bandingkan performa Kiai Ma'ruf dengan Jusuf Kalla (JK). Padahal, popularitas Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu juga tidak jauh beda dengan Ma'ruf ketika mendampingi Presiden Jokowi di periode pertama.

Kemudian, Cak Duki mengirimkan hasil survei Indo Barometer yang dirilis Kamis (5/11) yang menyebutkan responden yang tidak puas pada kinerja Wapres Ma'ruf sebesar 47,4 persen.Yang puasnya 40,8 persen. Menurut Cak Duki, tingkat kepuasan terhadap JK di 1 tahun pertama saat menjadi Wapres juga tidak banyak. Yang puas hanya 42,1 persen. Menurut Cak Duki, tingkat kepuasan JK itu didapat di dalam kondisi normal. “Perlu dipahami, 5 tahun lalu tidak ada pandemi," tandasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.