BREAKING NEWS
 

Jadi Peneliti Kampus AS, Tentara China Bohongi FBI

Reporter & Editor :
MUHAMMAD RUSMADI
Sabtu, 20 Februari 2021 11:08 WIB
Bendera Tentara Pembebasan Rakyat China dan Partai Komunis dikibarkan pada sebuah parade militer. [Foto: Xinhua]

RM.id  Rakyat Merdeka - Seorang peneliti medis Stanford University, Amerika Serikat, didakwa menyembunyikan identitasnya dan berbohong tentang keanggotaannya dalam militer China.

Dalam dakwaan lanjutan sejak Januari lalu itu, Departemen Kehakiman AS menuduh Chen Song -seorang peneliti Stanford yang dikatakan mengaku sebagai ahli saraf yang menyelidiki penyakit otak- melakukan pemalsuan visa, menghalangi penyidikan, membuang dokumen, dan membuat pernyataan palsu. Hal ini dianggap bagian upaya menyembunyikan identitasnya sebagai anggota Tentara Pembebasan Rakyat (People’s Liberation Army/PLA) China.

Baca juga : Terima Pemilik Sop Kambing Dudung, Bamsoet Harap UMKM Bisa Segera Bangkit

"Ketika Chen Song bekerja sebagai peneliti di Universitas Stanford, dia sebenarnya adalah juga anggota militer China, Tentara Pembebasan Rakyat," kata David L. Anderson, Kepala Jaksa Federal di San Francisco, Jumat (19/2/2021), dikutip Reuters.

Adsense

Pengacara Song belum bisa dikonfirmasi mengenai hal ini.

Baca juga : PLN Penuhi Kebutuhan Tenaga Listrik Dan Uap Blok Rokan

Dakwaan baru menuduh bahwa Song, seorang warga negara China berusia 39 tahun, memasuki Amerika Serikat pada Desember 2018, menggunakan visa non-imigran. Visa itu mengizinkannya mengikuti program pertukaran pengunjung berbasis kerja dan studi sebagai peneliti di Stanford.

Dalam aplikasi visanya Song mengatakan, dia bertugas di militer China antara 1 September 2000 dan 30 Juni 2011. Namun kini, dia adalah pelajar di sebuah rumah sakit di Beijing.

Baca juga : Pasca Pelantikan Biden-Harris, 150-200 Tentara Garda Nasional Positif Covid

Namun jaksa penuntut mengatakan, Song berbohong. Karena kini statusnya masih sebagai anggota militer China. Demikian juga rumah sakit di Beijing yang diakui Song sebagai pemberi keterangan di visanya, sebenarnya adalah Rumah Sakit Umum Angkatan Udara Militer China di Beijing.

Song juga dituding berbohong kepada agen FBI tentang keanggotaannya di Tentara Pembebasan Rakyat China. Saat mengetahui dia mulai terendus FBI, dia mulai menghapus sejumlah keterangan dari internet yang terkait dengan dinas militernya. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense