Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Tidak terasa kita sekarang berada di dalam bulan Rajab 1444 H, salah satu bulan disebut sebagai bulan haram di samping bulan Dzulqa’idah, Dzulhijjah, dan Muharram, sebagaimana disebutkan dalam hadis: “Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi.
Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.”
Baca juga : Pengalaman Philipina
Dalam Al-Qur’an juga dikatakan: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia mencip takan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36).
Disebut bulan haram karena pada bulan itu diharamkan berbagai pembunuhan dan larangan untuk melakukan perbuatan haram terutama dosadosa besar, serta bulan sebaiknya melakukan berbagai amal kebajikan.
Baca juga : Pengalaman Thailand
Di kalangan Arifin sering disebutkan bulan Rajab bulan menanam, Sya’ban bulan untuk menyirami, dan Ramadlan bulan panen. Sering juga dikatakan seorang muslim sebaiknya menjemput Ramadhan di bulan Rajab, terlambat jika menjemputnya di malam harinya.
Pangkalan pendaratan bulan Ramadhan ialah dua bulan sebelumnya, yakni bu lan Rajab dan Sya’ban. Nabi menganjurkan kita berdoa: Allahumma barik lana fi Rajab wa Sya’ban wa balligna Ramadhan” (Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan panjangkan umur kami menjumpai bulan Ramadhan).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.